Langkah Agresif Meghan Markle Desak Cuti Berbayar untuk Orangtua

Meghan Markle kedapatan menelepon dua senator Amerika Serikat demi melanjutkan kampanye cuti berbayar untuk orangtua.

oleh Asnida Riani diperbarui 09 Nov 2021, 09:42 WIB
Meghan Markle (Niall Carson/PA Wire/AP Images)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle melanjutkan kampanyenya untuk mendesak cuti berbayar bagi orangtua di Amerika Serikat. Melansir People, Sabtu, 6 November 2021, Duchess of Sussex secara pribadi menghubungi para senator Amerika Serikat.

Ibu dua anak ini menjangkau anggota Kongres sebagai warga negara yang terlibat, baik senator Partai Demokrat dan Republik, menurut laporan awal Politico. Senator Shelley Moore Capito mengatakan, ia sedang menyetir ketika menerima panggilan telepon dari nomor yang diblokir.

"Jujur ... saya pikir itu Sen. (Joe) Manchin. Nomor teleponnya juga diblokir," kata senator Partai Republik dari West Virginia. "Dan ia (Meghan) mengatakan 'Sen. Capito?' Saya bilang iya.' Ia berkata, 'Ini Meghan, Duchess of Sussex.' Saya tidak tahu bagaimana ia mendapatkan nomor saya," imbuhnya.

Senator Republik dari Maine Susan Collins juga menerima telepon tak terduga dari Meghan. "Saya senang berbicara dengannya, tapi saya lebih tertarik pada apa yang dikatakan orang-orang Maine pada saya tentang hal itu," kata Collins

"Saya sangat terkejut. Ia menelepon saya di saluran pribadi saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Duchess of Sussex, yang agak ironi," sambungnya.

Seorang juru bicara Senator Kirsten Gillibrand, anggota Demokrat dari New York, mengkonfirmasi bahwa ia memberikan nomor senator pada Meghan. "Saya berbicara dengan masing-masing senator perempuan dan memberi tahu mereka bahwa ia (Meghan) akan menghubungi, karena ia hanya melakukan dua panggilan saat itu," kata Gillibrand.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Akan Menelepon Orang Lain

Meghan Markle (Foto: Daniel LEAL-OLIVAS / AFP / POOL)

Gillibrand menyambung, "Ia (Meghan) akan menelepon beberapa orang lain, jadi saya memberi tahu mereka sebelumnya." Ia mengatakan Meghan ingin jadi "bagian kelompok kerja yang memperjuangkan cuti berbayar jangka panjang."

"Apakah ini membuahkan hasil sekarang atau nanti, ia akan jadi bagian dari sekelompok wanita yang diharapkan akan mendesak cuti berbayar secara bersama-sama," imbuhnya.

Bulan lalu, Meghan menulis surat terbuka pada Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer yang diterbitkan Paid Leave for All. "Selama 20 bulan terakhir, pandemi telah mengekspos garis patahan yang sudah lama ada di komunitas kami," katanya, mengacu pada aturan cuti berbayar nasional.

"Pada tingkat yang mengkhawatirkan, jutaan wanita keluar dari angkatan kerja, tinggal di rumah bersama anak-anak mereka karena sekolah dan tempat penitipan anak ditutup, dan merawat orang-orang terkasih sepanjang waktu. Ibu atau orangtua yang bekerja menghadapi konflik kehadiran atau keberadaan. Pengorbanan keduanya harus dibayar mahal," sambung Meghan.


Jadi Hak Nasional di AS

Meghan Markle. (JANE BARLOW POOL AFP)

Menyoroti "impian Amerika" dari waktu ke waktu jadi kurang tentang kemakmuran dan lebih banyak tentang mencapai stabilitas sederhana, Meghan melanjutkan, "Saya sering diajak ke salad bar (dengan menu seharga) 4,99 dolar (AS) di Sizzler, mungkin harganya lebih murah saat itu sejujurnya saya tidak ingat, tapi apa yang saya ingat adalah perasaan."

"Saya tahu betapa kerasnya orangtua saya bekerja untuk membeli ini karena bahkan dengan lima dolar, makan di luar adalah sesuatu yang istimewa, dan saya merasa beruntung," kata perempuan 40 tahun tersebut.

Baik Meghan dan Pangeran Harry, keduanya baru-baru ini mengambil cuti orangtua selama 20 minggu, sejalan dengan kebijakan Archewell Foundation mereka.

"Kami tahu kami bisa membawanya (anak bungsu mereka) pulang, dan dalam tahap vital itu, mencurahkan segalanya untuk anak-anak dan keluarga kami," tulis Meghan. "Kami tahu bahwa dengan melakukan itu, kami tidak perlu membuat pilihan yang mustahil tentang pengasuhan anak, pekerjaan, dan perawatan medis yang harus dilakukan banyak orang setiap hari."

"Keluarga yang Anda wakili membutuhkan kepemimpinan Anda yang kuat," desak Meghan. Cuti berbayar harus jadi hak nasional, bukan opsi tambal sulam. Pelosi mengumumkan, Demokrat menambahkan cuti berbayar untuk orangtua kembali ke dalam anggaran belanja sosial dan kebijakan iklim senilai 1,75 triliun dolar AS, sementara Demokrat Virginia Barat Joe Manchin saat ini menentang inklusi.


Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry.

Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya