Liputan6.com, Jakarta Penyalahgunaan Narkoba merupakan perusak generasi muda bangsa. Banyak dari mereka yang kehilangan mimpinya akibat menggunakan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berefek jangka pendek, tapi juga jangka panjang karena berdampak pada diri sendiri, orang lain, dan keluarga. Untuk itu, dibutuhkan peran semua lapisan masyarakat agar lingkungan bisa terbebas dari narkoba.
Advertisement
Memang, membangun generasi yang bebas dari penyalahgunaan narkoba tentu bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi angka penyalahgunaan narkoba belum menunjukkan penurunan signifikan. Survei prevalensi Badan Narkotika Nasional menyebutkan 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia, 70% di antaranya adalah remaja dan rentang usia produktif 15-35 tahun.
Setidaknya ada 3 hal penting yang bisa dilakukan untuk membentuk generasi muda yang bebas dari penyalahgunaan narkoba. Berikut penjelasanya.
Peran penting orang tua
Dukungan keluarga, terutama orang tua, bagi remaja sangat penting untuk terhindar dari narkoba. Orang tua diharapkan bisa menjadi sahabat untuk anak, menjadi pengawas yang baik, membuka ruang diskusi, memberikan pemahaman bahaya narkoba, serta mengarahkan anak untuk beraktivitas positif untuk mengembangkan diri.
Menurut psikolog Myrna Anissaniwaty, ketika remaja merasa didukung oleh orang tua tanpa disertai judgement, maka generasi muda atau remaja akan lebih mudah mengambil keputusan yang positif.
Pendidikan kunci pembentukan generasi anti narkoba
Selain keluarga, pendidikan bisa membentuk dan membangun karakter generasi muda yang anti narkoba. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyebut pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Menurut pakar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Harry Firman, pendidikan karakter yang diterapkan sejak usia dini akan membuat anak tumbuh dewasa yang lebih matang dalam mengolah emosi.
Pendidikan karakter akan membuat anak dan remaja lebih percaya diri dan mampu mengeksplorasi hal positif yang jauh dari penyalahgunaan narkoba. Pendidikan juga dapat mengoptimalkan potensi diri, sehingga menumbuhkan sikap percaya diri.
Cara generasi muda menjauhi narkoba
Elemen ketiga setelah keluarga dan pendidikan adalah motivasi kuat dari dalam diri generasi muda untuk menjauhi penyalahgunaan narkoba. Berikut cara untuk membangun dan menumbuhkan motivasi hidup tanpa narkoba:
- Memahami bahaya narkoba terhadap fisik dan mental. Penyalahgunaan narkoba punya dampak negatif yaitu perilaku yang berubah negatif, sering melakukan pelanggaran, emosi tidak stabil, mudah tersinggung, hingga melakukan pelanggaran hukum untuk mendapatkan narkoba.
- Memilih lingkungan pergaulan yang positif sesuai dengan hobi, minat dan bakat.Lingkungan yang positif akan membentuk rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Psikolog Myrna Anissaniwaty menyatakan kondisi ini akan membuat generasi muda selalu berorientasi pada pengembangan diri dalam setiap pengambilan keputusan.
- Berani menghadapi masalah. Generasi muda yang terbiasa melatih pikiran positif akan lebih percaya diri dalam menghadapi masalah.
- Dukungan orang tua.Dukungan dari orang tua dalam memecahkan masalah akan membantu menjauhkan generasi muda dari narkoba sebagai pelarian masalah.
- Rutin berolahraga.Olahraga menjadi kegiatan positif yang menjauhkan generasi muda dari pengaruh dan penyalahgunaan narkoba. Olahraga mampu meningkatkan hormon endorfin dan dopamin yang memberi efek bahagia dan mengurangi stres.
- Pengendalian diri. Kita harus berani mengatakan TIDAK pada narkoba meski hanya untuk alasan coba-coba.
Narkoba adalah musuh bersama, kerja sama dan upaya bersama dibutuhkan untuk menyelamatkan masa depan generasi muda penerus bangsa, mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang produktif.
(*)