Liputan6.com, Gorontalo - Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan Gorontalo berhasil menyelamatkan empat wisatawan yang terjebak di hutan Air Terjun Lombongo Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo.
Awalnya hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bonebol, tidak mengurungkan niat ke empat wisatawan ini untuk pergi ke Air Terjun Lombongo.
Empat pemuda tersebut bernama Abel Ibrahim Lewi (21), Andiko Adi Pratama (21), Aldo Wicaksono (23), Alfian Fahmi (22). Semuanya merupakan pendatang dari Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Kasie Ops Basarnas Gorontalo Hendry Pattiruhu menjelaskan, keempat pemuda tersebut merupakan mahasiswa yang sedang magang di Kecamatan Kwandang. Mereka pergi ke air terjun Lombongo untuk sekedar berlibur.
“Setelah mereka kembali, air sungai tiba-tiba membesar dan mereka pun tidak bisa menyeberang. Kemudian wisatawan tersebut berusaha menghubungi temannya yang ada di Jawa untuk meminta pertolongan,” ujarnya.
Hendry mengatakan, pada pukul 19:15 Wita Basarnas kemudian mendapat informasi dari salah satu relawan Provinsi Gorontalo. Mereka melaporkan bahwa ada empat mahasiswa yang terjebak di hutan Bone Bolango.
Hendry mengatakan, berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan tim rescue menuju lokasi. Sampai di Lokasi, tim tersebut dibantu oleh pemerintah dan warga sekitar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Evakuasi
Pada pukul 20:30 Wita atau setelah satu jam perjalanan, petugas berhasil mengevakuasi keempat pemuda tersebut dalam kondisi selamat. Namun saat itu mereka dalam kondisi lemah dan shok.
“Setelah itu, wisatawan dirujuk ke Rumah Sakit Toto untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” terangnya.
Salah satu korban Abel Ibrahim Lewi (21) mengaku jika kejadian tersebut berlangsung cepat. Ia mengaku jika arus sungai tiba-tiba membesar dan mereka seketika tidak bisa menyeberang.
“Saat melihat air sungainya mulai deras, kami tidak memaksakan diri takutnya akan terbawa arus,” kata Abel dengan badan yang menggigil.
Dengan baterai ponsel yang masih tersisa, mereka kemudian menghubungi temannya yang ada di Jawa untuk mencarikan bantuan
“Saya menghubungi teman yang ada di Jawa dan teman saya yang menghubungi kenalannya yang ada di Gorontalo. Alhamdulillah kami bisa tertolong,” ia menandaskan.
Advertisement