Kepala Daerah Diminta Bersiap Hadapi Dampak La Nina ke Lahan Pertanian

Apabila ada lahan pertanian terdampak banjir imba La Nina, Syahrul Yasin Limpo meminta petani yang punya asuransi segera urus klaim.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 07 Nov 2021, 19:36 WIB
Caption: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi stand Agro Inovasi Fair 2021 di Balai Pengelola Alih Tehnologi Pertanian, Kota Bogor, Minggu (7/11/2021). Foto: Ahmad Sudarno

Liputan6.com, Bogor - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta kepala daerah segera memetakan wilayahnya untuk meminimalisir dampak fenomena La Nina pada lahan pertanian.

"Karena mereka yang paling tahu kondisi daerahnya yang rawan banjir. Ini harus dikomunikasikan lebih kuat," ujar Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri Agro Inovasi Fair 2021 di Balai Pengelola Alih Tehnologi Pertanian, Kota Bogor, Minggu (7/11/2021).

Dia juga mengingatkan gubernur, walikota dan bupati agar mempersiapkan seluruh peralatan yang ada dan memeriksa secara intensif jaringan saluran irigasi sawah, waduk, bendungan, sehingga ketika air meluap banjir dapat diminimalisir.

"Yang harus dipersiapkan adalah in out saluran irigasi, mesin pompa untuk menyedot air di sawah saat dilanda banjir," jelas dia.

Apabila ada lahan pertanian terdampak banjir, Syahrul meminta petani yang telah mengikuti asuransi untuk mengurus klaim. Hal ini untuk mencegah kerugian yang sangat besar.

"Kalau terjadi sesuatu, asuransi bisa membackup-nya. Asuransi itu sudah difasilitasi oleh pemerintah. Petani yang belum ikut asuransi harus segera ikut biar tidak mengalami kerugian," terang dia.

 


Stok Pangan

Petani tengah menggarap sawah di Kabupaten Tangerang, Senin (9/8/2021). Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di sektor lain negatif, sementara di pertanian selalu positif. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Syahrul mengatakan perkembangan La Nina diprediksi akan terjadi hingga medio Februari 2022, dengan intensitas hujan tinggi dan beberapa daerah yang diprediksi mengalami banjir.

"Gejala seperti La Nina ini biasanya saya punya pengalaman, banjir itu prediksinya sampai Februari, langsung kemarau panjang itu," ujarnya.

Untuk itu, Syahrul mengaku sudah meminta kepada para kelapa daerah untuk mulai menyiapkan stok pangan jelang kemarau panjang yang diperkirakan akan terjadi tahun depan.

"Sesuai perintah Bapak Presiden, kami sudah mempersiapkannya secara maksimal dengan para gubernur, kementerian lain. Stok yakin sangat kuat di Bulog. Dan kalau kita semua turun tangan menghadapi ini saya yakin bisa kita kendalikan. Tidak akan tergoyahkan menghadapi cuaca ekstrem," pungkasnya. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya