AS Siap Buru Teroris Serangan Drone di Rumah PM Irak Al-Kadhimi

Presiden AS Joe Biden kecam serangan drone di rumah PM Irak al-Kadhimi

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Nov 2021, 08:00 WIB
Kerusakan serangan drone dengan bahan peledak yang menargetkan kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Baghdad, Minggu (7/11/2021). Namun, sejumlah anggota perlindungan pribadi Kadhimi terluka dalam peristiwa itu, kata sumber keamanan. (Iraqi Prime Minister Media Office via AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara terkait teror serangan drone di rumah Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi. Beruntung Al-Kadhimi selamat.

"Saya dengan tegas mengecam serangan teroris yang menarget kediaman Perdana Menteri Irak Al-Kadhimi," ujar Presiden Joe Biden dalam pernyataan resmi di situs Gedung Putih, dikutip Senin (8/11/2021).

Ia pun meminta agar pelaku dari serangan ini agar diadili. Joe Biden mengaku telah berpesan kepada tim keamanan nasional AS untuk membantu Irak jika dibutuhkan dalam mencari siapa teroris yang menyerang rumah PM Al-Kadhimi.

"Amerika Serikat berdiri tegak bersama pemerintah dan rakyat Irak sebagaimana mereka berusaha menjunjung kedaulatan dan indepensensi Irak," jelas Presiden Biden.

Pujian turut diberikan Presiden Biden karena PM Irak berhasil mengendalikan situasi. Selain itu, ia menegaskan bahwa AS mendukung rakyat, pemerintah, dan demokrasi di Irak.

"Saya lega Perdana Menteri tidak terluka dan memuji kepemimpinan yang ia tunjukan untuk meminta ketenangan, penahanan diri, dan dialog untuk melindungi institusi-insitusi negara dan memperkuat demokrasi yang rakyat Irak sangatlah pantas dapatkan," ujar Presiden Biden.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Serangan di Tengah Protes Pemilu

Kerusakan serangan drone dengan bahan peledak di kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Baghdad, Minggu (7/11/2021). Kadhimi dilaporkan selamat tanpa terluka dalam serangan yang disebut militer Irak sebagai upaya percobaan pembunuhan itu. (Iraqi Prime Minister Media Office via AP)

Serangan itu, yang menurut sumber keamanan melukai beberapa anggota perlindungan pribadi Kadhimi, terjadi setelah protes di ibukota Irak atas hasil pemilihan umum bulan lalu berubah menjadi kekerasan. Demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (7/11).

Kelompok-kelompok yang memimpin protes dan keluhan tentang hasil pemungutan suara 10 Oktober adalah milisi bersenjata yang didukung Iran yang kehilangan banyak kekuasaan parlementer mereka dalam pemilihan. 

Mereka menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara.

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kediaman Kadhimi di Zona Hijau berbenteng di Baghdad, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing.

Sebuah pernyataan dari militer Irak mengatakan bahwa serangan itu menargetkan kediaman Kadhimi dan dia dalam "kesehatan yang baik". Namun, tidak ada detail lebih lanjut.

Akun Twitter resmi Kadhimi mengatakan perdana menteri aman dan menyerukan ketenangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya