Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle sempat menyuarakan soal cuti berbayar untuk orangtua di Amerika Serikat atau AS dalam surat terbuka Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer. Aksi ini dikritisi saat seorang sumber senior kerajaan menyebut Meghan menggunakan kerajaan di luar konteks untuk lobi politik.
Dilansir dari The Sun, Senin (8/11/2021), para ajudan istana memperingatkan Duchess of Sussex harus "menjauhi" politik. Hal ini setelah Meghan menelepon politisi menggunakan gelar kerajaannya dan melobi untuk cuti berbayar untuk orangtua.
Secara konstitusional, anggota keluarga kerajaan tidak berurusan dengan politik dan bersikap netral. Dua Senator Republik menyebut mereka telah dihubungi melalui telepon pribadi sebelum Meghan memperkenalkan dirinya sebagai Duchess of Sussex.
Baca Juga
Advertisement
Meghan mengajukan petisi kepada mereka mengenai cuti ayah, topik kontroversial di AS. Seorang ajudan istana menggambarkan intervensi itu "keterlaluan".
Sementara, ajudan lainnya menyebut kepada The Times, "Sebagai anggota keluarga kerajaan, jika Anda menggunakan gelar itu, itu berarti Anda menghindari hal-hal semacam itu."
"Jika tidak, Anda menggunakan gelar kerajaan di luar konteks dan orang akan mempertanyakan motif Anda," tambahnya. Sumber itu melanjutkan bahwa keluarga kerajaa tidak memiliki suara dalam politik Amerika Serikat.
"Kampanye itu penting, tetapi ada perbedaan antara berkampanye tentang 'isu' seperti lingkungan dan kesehatan mental, dan menyelaraskan diri Anda dengan kebijakan," ungkap sumber.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menelepon Senator
Sumber juga menyebut Meghan tidak berhak untuk memiliki suara yang lebih kuat soal masalah ini daripada ibu-ibu lain di Negeri Paman Sam. "Dia seharusnya tidak bermain-main dalam politik," terang sumber tersebut.
Meghan menelepon Senator Republik Susan Collins dari Maine dan Shelley Moore Capito dari West Virginia. Sebuah sumber yang dekat dengan Meghan mengatakan dia telah menghubungi mereka "dalam kapasitas pribadinya sebagai warga negara yang terlibat".
Namun, Collins dan Moore mengatakan bahwa mereka terkejut mendengar kabar dari Meghan secara tiba-tiba. "Saya senang berbicara dengannya, tetapi saya lebih tertarik pada apa yang dikatakan orang-orang dari Maine kepada saya tentang cuti berbayar," kata Senator Collins.
Menurut Senator Kirsten Gillibrand, Meghan kini berharap menjadi bagian dari "kelompok kerja untuk bekerja dengan cuti berbayar jangka panjang". Kedua senator memperhatikan bahwa Meghan menggunakan gelar kerajaannya untuk berbicara dengan mereka.
Advertisement
Surat Terbuka
Duchess of Sussex menulis permohonan kepada dua anggota parlemen Demokrat di Washington DC dengan menganjurkan cuti keluarga berbayar. Megan bersikeras bahwa permohonan itu dikirim sebagai orang Amerika dan "ibu" dan bukan politisi.
"Saya bukan pejabat terpilih, dan saya bukan politisi. Saya, seperti banyak orang, warga negara yang terlibat dan orang tua," tulis Meghan dalam surat itu.
"Dan karena Anda dan rekan kongres Anda memiliki peran dalam membentuk hasil keluarga untuk generasi mendatang, itulah mengapa saya menulis kepada Anda pada saat yang sangat penting ini, sebagai seorang ibu untuk mengadvokasi cuti berbayar," tulisnya dalam surat itu.
Amerika Serikat saat ini tidak memiliki sistem untuk cuti berbayar untuk orangtua. Meskipun demikian, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memperkenalkan hal tersebut.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Persaingan Sengit Meghan Markle dan Victoria Beckham Berebut Popularitas di Netflix, Siapa yang Bakal Menang?
Infografis Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry
Advertisement