4 RW di Pejaten Timur Jakarta Terkena Banjir Akibat Luapan Sungai Ciliwung

Warga pada empat rukun warga (RW) di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan yang terkena banjir sejak Minggu 7 November 2021 malam akibat luapan air di Kali Ciliwung.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 08 Nov 2021, 10:02 WIB
Warga duduk di atas mobil saat banjir merendam jalan dan rumah di RT 003/05, Pejaten, Jakarta, Sabtu ( 20/2/2021). Curah hujan yang tinggi sejak malam hingga dini hari mengakibatkan sejumlah kawasan terendam banjir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Warga pada empat rukun warga (RW) di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan yang terkena banjir sejak Minggu 7 November 2021 malam akibat luapan air di Kali Ciliwung.

Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasid, mengatakan genangan banjir di permukiman warga mulai naik pada pukul 23.00 WIB.

"Untuk warga yang terdampak ada RW 5, 6, 7 dan 8. Itu sekitar 500-an warga dari empat RW itu," kata Rasid seperti dilansir Antara, Jakarta, Senin (8/11/2021).

Dia mengatakan, luapan air di Kali Ciliwung membuat tinggi banjir melebihi dua meter dan menggenangi rumah warga. Otomatis, banjir memutus aktivitas warga sejak Minggu malam.

Saat ini, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bersama warga bergotong royong membersihkan lumpur akibat banjir tersebut. Kemudian di beberapa RT, salah satunya, yakni, RT 17 masih tergenang air sekitar 20 sentimeter (cm). 

 


Warga Belum Mengungsi

Sejumlah wilayah lainnya juga masih digenangi air banjir. Kendati demikian, warga yang terdampak juga masih belum ada yang mengungsi di posko banjir.

"Karena memang mereka naik ke atas, rumah biasanya ke lantai dua atau yang tidak terkena terlalu tinggi mereka tetap di rumah, atau ke rumah tetangga," ujar Rasid.

Hingga kini personel penyelamatan pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi dan terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap sisa lumpur banjir.

"Lokasi ini sering ya karena daerah dan rendah cekungan emang kalau ciliwung naik yang utama ya ini, dan rencana kena normalisasi," tutur Rasid.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya