Mengenal Apa Itu Penyakit Graves? Pahami Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Penyakit Graves atau Graves Disease seringkali terjadi pada wanita, simak penjelasan apa itu penyakit Graves berikut ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2021, 08:00 WIB
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Graves disease atau penyakit Graves pertama kali dideskripsikan sebuah kondisi leh Sir Robert Graves di awal abad 19. Lantas, apa itu penyakit graves?

Dilansir WebMD, Senin (8/11/2021), Penyakit Graves adalah kondisi autoimun yang menyebabkan tiroid menjadi hiperaktif atau bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Ini merupakan salah satu masalah tiroid yang paling umum dan penyebab utama hipertiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid yang menghasilkan terlalu banyak hormon.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di depan leher Anda, dan melepaskan hormon yang membantu mengatur metabolisme. Ketika Anda memiliki penyakit Graves, sistem kekebalan akan menyerang tiroid Anda, yang menyebabkannya memproduksi hormon-hormon itu secara berlebihan, sehingga menyebabkan sejumlah masalah di berbagai bagian tubuh Anda.

Penyakit ini biasanya mempengaruhi orang-orang antara usia 30 hingga 50 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita. Dalam beberapa kasus, penyakit Graves mengalami remisi atau menghilang sepenuhnya setelah beberapa bulan atau tahun, namun jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyebab Penyakit Graves

Jessica Iskandar (Sumber: Instagram/inijedar)

Hormon yang di keluarkan oleh kelenjar tiroid mengontrol metabolisme, atau kecepatan tubuh sehingga mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme secara langsung terkait dengan jumlah hormon yang terdapat di dalam aliran darah.

Jika, karena alasan tertentu, kelenjar tiroid mengeluarkan terlalu banyak hormon ini, metabolisme tubuh akan meningkat dan menyebabkan jantung berdebar, berkeringat, gemetar, dan penurunan berat badan. Biasanya, tiroid mendapatkan perintah produksinya melalui zat kimia lain yang disebut thyroid-stimulating hormone (TSH), yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari di otak.

Tetapi pada penyakit Graves, kerusakan pada sistem kekebalan tubuh melepaskan antibodi abnormal yang bertindak seperti TSH. Karena di dorong oleh sinyal-sinyal palsu ini untuk berproduksi, hormon tiroid menjadi bekerja dan memproduksi secara berlebihan.

Studi menunjukkan, misalnya, bahwa jika salah satu kembar identik mengidap penyakit Graves, ada kemungkinan 20% bahwa kembaran lainnya akan terkena juga. Namun, tidak ada gen tunggal yang menjadi penyebab penyakit Graves, sehingga diperkirakan dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan.


Gejala Penyakit Graves

Potret Thalita Latief pasca operasi tumor tiroid. (Sumber: Instagram @thalitalatief)

Gejala penyakit Graves yang paling umum adalah gejala hipertiroidisme, yang meliputi:

• Gugup, cemas, atau mudah tersinggung

• Otot yang lemah

• Gemetar

• Sering buang air besar atau diare

• Sulit tidur

• Sensitivitas yang lebih besar terhadap panas atau meningkatkan keringat

• Penurunan berat badan

• Pembesaran tiroid (juga disebut gondok)

• Detak jantung yang cepat atau tidak teratur

• Perubahan periode menstruasi pada wanita

• Disfungsi ereksi pada pria

• Hilangnya gairah seks


Pengobatan Penyakit Grave

Ilustrasi Rumah Sakit (pixabay.com)

Ada dua tujuan dalam pengobatan penyakit Graves, yang pertama adalah untuk menghentikan kelenjar tiroid Anda dari kelebihan produksi hormon tiroid. Selanjutnya adalah untuk menghentikan peningkatan kadar hormon tiroid dari menyebabkan masalah dalam tubuh Anda. Ada sejumlah pilihan pengobatan untuk mencapai salah satu atau kedua tujuan ini, yakni:

• Terapi yodium radioaktif melalui mulut yang digunakan dalam tes untuk mendiagnosis penyakit Graves. Yodium akan masuk ke tiroid Anda dan radiasi akan membunuh beberapa sel di tiroid yang memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

• Obat-obatan seperti obat anti-tiroid yang membuat tiroid Anda menghasilkan lebih sedikit hormon tiroid, atau beta blocker, obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi tekanan darah, dan dapat membantu meredakan beberapa gejala hipertiroidisme termasuk gemetar, detak jantung yang cepat, dan kecemasan.

• Operasi biasanya menjadi pilihan yang baik jika Anda menderita gondok atau sedang hamil dan tidak dapat minum obat anti-tiroid.

Meskipun gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan, penyakit Graves umumnya tidak memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang yang merugikan jika Anda mendapatkan perawatan medis yang cepat dan tepat.

Penulis: Vania Dinda Marella


Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya