Jepang Bakal Bangun Pusat Listrik Tenaga Surya di Pulau Morotai

Investor dari Jepang, Kyudenko-Santomo, berencana membangun Pusat Listrik Tenaga Surya untuk bisa mendukung green energy.

oleh Tira Santia diperbarui 08 Nov 2021, 11:21 WIB
Pelabuhan speedboat di Desa Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Morotai memiliki potensi yang sangat besar dalam rangka pengembangan destinasi wisata yang akan dipromosikan di tingkat internasional. Dan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan yang disampaikan oleh Bapak Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi, bahwa pemerintah siap mendorong pertumbuhan investasi dengan mempermudah perizinan, baik di pusat maupun di daerah.

Presiden Direktur Jababeka Morotai Basuri Tjahaja Purnama mengatakan, sejak dibukanya penerbangan menuju Morotai, turis lokal sudah mulai berdatangan dan melakukan booking untuk berlibur ke Pulau Morotai. Hal tersebut dia sampaikan saat menerima kunjungan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan ke Pulau Morotai 

Basuri juga melaporkan bahwa investor dari Kanada sudah melakukan penandatanganan MoU (Memorandum Of Understanding) untuk segera membangun industri di kota baru Morotai serta kawasan pariwisata dalam waktu dekat.

“Investor dari Jepang, Kyudenko-Santomo, berencana membangun Pusat Listrik Tenaga Surya untuk bisa mendukung green energy dan OISCA akan membangun tugu peringatan PD II dan pusat pelatihan Agrobisnis di Morotai yang diharapkan bisa meningkatkan keahlian penduduk setempat. Sehingga bisa menaikkan kesejahteraan masyarakat,” terang Basuri.

Menurut Basuri, sejumlah investor asing berencana untuk melakukan penerbangan charter flight untuk meninjau dan menggali peluang bisnis di Morotai setelah pandemi mereda dan kebijakan pembatasan penerbangan dilonggarkan.

 Seperti diketahui, Morotai adalah sebuah pulau di Halmahera, Maluku Utara, yang memiliki keindahan laut yang luar biasa, juga sumber daya alam menakjubkan sehingga Morotai pun dipilih Pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dan termasuk ke dalam 10 Bali Baru oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Adapun kedatangan Kementerian Investasi ke Pulau Morotai untuk mengidentifikasi peluang investasi dan penentuan Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai.

Selain itu, kedatangan tim kementerian investasi guna mendukung pencapaian target pemerintah dalam hal peningkatan nilai devisa pariwisata, kontribusi PDB pariwisata, penyerapan tenaga kerja serta pertumbuhan wisatawan nusantara dan asing.

Beberapa hal yang menjadi dasar penentuan proyek strategis yang akan dipromosikan oleh pemerintah adalah status kepemilikan tanah yang jelas, lokasi yang strategis, infrastruktur yang memadai serta master plan atau konsep desain untuk kemudian disiapkan pra studi kelayakannya.

Proyek Morotai Paradise Hotel Resort & Condotel yang akan dikembangkan oleh Jababeka Morotai selaku pengelola dan pengembang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai di lokasi premium untuk pariwisata di Tanjung Dehegila memenuhi semua syarat yang ditentukan oleh pemerintah.

Sekedar informasi, proyek Morotai Paradise Hotel Resort dan Condotel merupakan proyek eksklusif 700 kamar hotel dan condotel tepi pantai dengan fasilitas kolam renang, function hall untuk resepsi pernikahan, MICE, beach club dan sebagainya.

“Proyek Morotai Paradise Hotel Resort & Condotel yang akan dikembangkan sudah memenuhi syarat yang ditentukan oleh pemerintah,” ungkapnya singkat di sela kunjungan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jalur Migrasi Ikan Tuna

Pulau Dodola, salah satu pulau menawan di gugusan Kepulauan Morotai.

Tak sebatas itu, Nurul Ichwan investasi juga mengadakan rapat dengan Beni Laos selaku Bupati Morotai bersama jajaran pemerintah kabupaten.

Tujuannya, untuk mengetahui langsung masalah, kendala serta langkah dukungan yang diperlukan untuk mendukung percepatan perkembangan investasi di Pulau Morotai.

Di samping itu, Nurul Ichwan juga mengunjungi beberapa destinasi pariwisata yang diunggulkan di Morotai, diantaranya Pulau Dodola, Pulau McArthur, Pulau Zum Zum, dan menyelam di beberapa diving spot yang menarik untuk dinikmati seperti shark dive  Pulau Mitita, ship wreck  di Desa Wawama, dan aneka jenis terumbu karang serta menikmati fresh tuna sashimi yang dihidangkan dengan sambal roa khas Maluku.

Dari hasil kunjungan selama lima hari tersebut, Nurul Ichwan dan tim kementerian investasi menyimpulkan bahwa KEK Morotai memiliki potensi besar untuk berkembang.

Pemerintah Pusat sangat optimis bahwa Morotai yang memiliki keindah alam pantai dan bahari pariwisatanya akan berkembang, didukung dengan industri perikanan karena lokasi Pulau Morotai jalur migrasi ikan tuna, dan hub logistik yang memiliki rantai pasok untuk pasar domestik dan internasional mengingat Morotai berada di jalur perdagangan antar negara dan antar benua.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya