Korupsi Massal: KPK Arab Saudi Tangkap 172 Orang Kementerian dan Lembaga

Korupsi ini terjadi di berbagai kementerian, mulai dari Kementerian Kesehatan hingga lembaga moral Arab Saudi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Okt 2022, 17:30 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. (Source: AP Photo/Cliff Owen)

Liputan6.com, Riyadh - Para koruptor di Arab Saudi ditangkap secara berjamaah. Lembaga KPK di Arab Saudi (Nazaha) berhasil menangkap 172 orang pelaku korupsi di berbagai lembaga, termasuk Kementerian Kesehatan dan Menteri Pertahanan. Totalnya, ada 512 orang yang diperiksa.

Dilaporkan Arab News, Senin (8/11/2021), para koruptor itu ditangkap Nazaha karena suap, pemalsuan, penyalahgunaan jabatan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam kapasitas resmi.

Beberapa kementerian yang terdeteksi melakukan korupsi adalah Kementerian Lingkungan, Air, dan Agrikultur, lalu Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Luar Negeri.

Untuk lembaga, korupsi ketahuan di Garda Nasional Saudi, Komisi Evaluasi Pelatihan, bahkan lembaga moral di Arab Saudi.

Nazaha pun meminta publik agar aktif untuk melaporkan kasus-kasus korupsi yang terjadi. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Zero Toleransi

Pertunjukkan pesawat tempur Angkatan Udara Arab Saudi menarik perhatian para tamu undangan, tak terkecuali Raja Salman.

Penangkapan massal ini adalah bagian dari pendirian zero toleransi terhadap korupsi dari Nazaha.

Lembaga yang bermarkas di Riyadh ini memiliki nama lengkap Otoritas Pengawasan dan Anti-Korupsi. Nazaha menyebut telah berhasil mengambil langkah anti-korupsi dalam skala lokal maupun iternasional.

Sebelumnya, Nazaha juga berhasil menangkap seorang jenderal yang terlibat korupsi. Jenderal itu dipecat Raja Salman pada September lalu.

Selain menangkap koruptor, Nazaha juga menggelar workshop bagi lembaga lain, seperti kepada Garda Nasinal Saudi, agar para pejabat bisa lebih sigap dalam mendeteksi hal-hal mencurigakan di kantor-kantor pemeritah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya