UNIDO dan Indonesia Punya Misi Implementasikan Industri 4.0

United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) memandang baik gelaran Regional Conference in Industrial Development (RCID) ke-dua di Indonesia yang akan digelar pada 10-11 November 2021.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Nov 2021, 20:08 WIB
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Liputan6.com, Jakarta United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) memandang baik gelaran Regional Conference in Industrial Development (RCID) ke-dua di Indonesia yang akan digelar pada 10-11 November 2021.

UNIDO’s Representative for Indonesia and Timor Leste, Esam Odeh Saoud Alqararah menyampaikan, UNIDO bangga dan merasa terhormat dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia.

“Seperti yang digarisbawahi oleh Bapak Menteri Perindustrian, RCID ke-2 merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sukses dan jangka panjang antara UNIDO dan Indonesia, yang bertujuan untuk mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan di dalam negeri serta di seluruh kawasan Asia dan Pasifik,” paparnya, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/11/2021).

Menurut Esam, pada konferensi kedua ini, UNIDO bertujuan untuk lebih mempromosikan kerja sama global dan regional dalam rangka membantu menuai manfaat dari penerapan industri 4.0.

“Konferensi ini akan memainkan peran penting untuk mempercepat pemulihan industri pascapandemi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia dan Pasifik,” tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan kegiatan strategis dan tepat waktu dalam konteks Kepresidenan G20 Indonesia pada tahun 2022. UNIDO menegaskan kembali dukungan penuhnya kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya ini, dan siap untuk berkontribusi pada pembahasan G20 sebagai mitra pengetahuan yang terpercaya.

“Temuan utama dari diskusi mendatang akan mewakili kebijakan dan kontribusi strategis yang berharga terhadap Presidensi G20 Indonesia,” imbuhnya.

UNIDO berharap konferensi kedua ini dapat berkontribusi pada penguatan kerja sama regional di Asia-Pasifik untuk mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 dalam mendukung pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

“UNIDO yakin bahwa platform ini akan berfungsi untuk mengidentifikasi area prioritas yang dapat membantu kawasan memanfaatkan peluang Revolusi Industri Keempat, selain memberikan masukan regional Asia dan Pasifik untuk diskusi G20 pada 2022,” ujar Esam.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tema Besar

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (5/6/2020). (Dok Kemenperin)

Kementerian Perindustrian kembali mengadakan Regional Conference in Industrial Development (RCID) di Indonesia. Pada kali kedua ini, Kemenperin akan membahas empat tema besar dengan negara-negara perwakilan anggota United Nation Industrial Development Organization (UNIDO).

Menperin Agus Gumiwan Kartasasmita menuturkan 2nd RCID ini akan dilakukan pada 10-11 November 2021 mendatang dengan mendatangkan beberapa perwakilan pejabat negara dan pelaku industri.

Menperin Agus menyebut, ada empat tema besar yang akan dibahas dalam forum regional Asia-Pasifik tersebut. Yakni, peningkatan partisipasi industri kecil dan menengah pada rantai pasok global. Kedua, penguatan sumber daya manusia terutama sektor industri.

“Ketiga, strategi transisi industri menuju industri hijau dan ekonomi sirkular, dan keempat optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ini termasuk pada downstream atau hilirisasi yang berkelanjutan,” paparnya dalam Konferensi Pers The 2nd RCID, Senin (8/11/2021).

Ia menambahkan dengan empat tema yang dibahas tersebut dalam forum ini, diharapkan mampu sebagai ajang promosi kerja sama lebih lanjut dalam menghadapi tantangan dunia industri kedepannya. Selain itu juga sebagai untuk mengambil peluang yang ada dalam industri 4.0.

“Pentingnya juga menciptakan a fair level playing field dan knowledge sharing, dari negara yang lebih maju yang ekonomi dan teknologinya yang lebih maju,” kata dia.

Ia juga menyebutkan gelaran ini jadi salah satu upaya bagi pemerintah indonesia dalam membina kerja sama di Asia Pasifik untuk memanfaatkan implementasi industri 4.0 untuk industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya