Liputan6.com, Jakarta Di dunia showbiz khususnya mode, nama Nina Nugroho sepanjang tahun ini kian menggema. Sang desainer beberapa kali merilis koleksi baru berbasis wastra Nusantara.
Baru-baru ini, Nina Nugroho mengusung konsep Modest Fashion for Professional bernuansa klasik modern. Ia memadukan desain klasik yang timeless dengan warna tak lekang oleh waktu.
Baca Juga
Advertisement
Pemilik nama asli Nina Septiana ini menampilkan enam desain busana kerja berbalut wastra nusantara Batik Bekasi yang kaya motif sekaligus sarat makna filosofi.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Makin Berkelas
Koleksi ini mendapat respons positif dari para pencinta mode. Mereka menyebut di tangan Nina Nugroho, Batik Bekasi tampak makin berkelas, ditampilkan lewat detail di bagian kerah dan dada.
“Disajikan dengan siluet A-line yang dituangkan dalam konsep 2 in1 fashion. Shirt dan tunik saya padukan dengan pipe pants dan kulot,” kata Nina Nugroho dalam intreviu virtual dengan Showbiz Liputan6.com, pekan ini.
Advertisement
Pakem Batik
“Lalu ada midi shirt dipadu dengan rok. Semua disajikan dalam tatanan sustainable fashion. Sekilas seperti pakai dua busana namun sejatinya hanya menggunakan satu,” ia menambahkan.
Seperti diketahui Batik Bekasi kali pertama diresmikan berbareng HUT Kota Bekasi ke-17 era Walikota Rahmat Effendi. Ada 12 pakem batik yang telah diresmikan kala itu.
Batik dan Wanita
Enam koleksi Nina Nugroho yang mengusung Batik Bekasi dipamerkan di ajang Bekasi Fashion Week 2021. Dalam kesempatan itu, Nina Nugroho kembali mendengungkan gerakan #akuberdaya.
“Gerakan ini senada dengan filosofi Batik Bekasi. Ia mengingatkan kembali kepada setiap perempuan Indonesia, bahwa tampil cantik itu tidak harus berlebihan,” ulasnya.
Advertisement
Penuh Kesopanan
“Dengan gaya elegan dan penuh kesopanan justru membantu perempuan Indonesia menjaga kehormatan dan marwah diri mereka,” ia berpendapat. Ini bukan kali pertama Nina Nugroho mengusung wastra Nusantara dalam koleksinya.
Di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 8th 2021 misalnya, ia memperkenalkan koleksi bertema Janggawari yang diambil dari nama kain tenun Suku Badui, Banten.