Liputan6.com, Jakarta - Harga emas bergerak menguat pada perdagangan Senin. Harga emas menyentuh level tertinggi dalam dua bulan.
Penguatan harga emas ini terjadi karena pelaku pasar telah mengalihkan fokus mereka dari semula kebijakan moneter AS ke prospek kenaikan inflasi.
Selain itu, kenaikan harga emas ini juga didorong oleh penurunan nilai tukar dolar AS sehingga harga emas lebih murah bagi mereka yang bertransaksi dengan mata uang lain.
Mengutip Kitco, Selasa (9/11/2021), harga emas untuk pengiriman Desember naik 8,30 ke level USD 1.824,90 per ounce. Sedangkan untuk harga perak Comex untuk pengiriman Desember naik USD 0,328 ke level USD 24,485 per ounce.
Pada pekan kemarin, China melaporkan impor untuk bulan Oktober naik 20,6 persen jika dihitung secara tahunan. Angka ini di bawah yang diharapkan oleh pelaku pasar.
Namun ekspor China pada periode yang sama naik lebih tinggi dari yang diharapkan yaitu di angka 27,1 persen. Jumlah yang besar ini masuk ke dalam kubu tekanan inflasi yang terus meningkat.
Sedangkan laporan inflasi AS akan dirilis pada minggu ini. Laporan inflasi ini akan mempengaruhi gerak harga logam mulia ke depan.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Harga Emas
Kepala Strategi komoditas di Saxo Bank, Ole S. Hansen, mengatakan pasar sangat kekurangan momentum untuk mendorong emas keluar dari kisaran yang telah berlaku selama berbulan-bulan sekarang.
Dia mengatakan jika hasil riil sepuluh tahun AS turun kembali di bawah -1 persen membantu mengimbangi dolar yang lebih kuat dan volatilitas pasar saham yang rendah.
Hal terakhir adalah salah satu alasan mengapa kepemilikan ETF turun ke level terendah 18 bulan dengan investor uang riil menghindari emas karena kurangnya kebutuhan untuk mendiversifikasi portofolio.
"Fokus pada hari Jumat beralih ke laporan pekerjaan bulanan AS yang terus menunjukkan kekuatan, sehingga berpotensi mengubah pandangan tentang kebijakan moneter sekali lagi,” kata Hansen.
Advertisement