Barack Obama Dorong Para Pemimpin Dunia untuk Bertindak Tangani Isu Iklim

Mantan Presiden AS Barack Obama mendorong pemimpin dunia untuk mencegah kerusakan iklim.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Nov 2021, 10:35 WIB
Kandidat presiden dari Partai Demokrat AS Senator Illinois Barack Obama berbicara dalam sebuah kampanye di Western Gateway Park di Des Moines, Iowa, 31 Oktober 2008. (AFP Photo/Emmanuel Dunand)

Liputan6.com, Glasgow - Barack Obama telah meminta para pemimpin dunia untuk "melangkah sekarang" dan mencegah kerusakan iklim.

Obama juga menyebut China dan Rusia sebagai negara yang paling terkemuka di antara negara-negara yang gagal mengurangi emisi pemanasan planet dengan cukup cepat.

Barack Obama mengatakan bahwa sementara kemajuan telah dibuat pada pembicaraan iklim Glasgow, termasuk janji signifikan yang dibuat oleh negara-negara untuk mengurangi emisi metana dan untuk mengakhiri deforestasi, dunia masih jauh dari tempat seharusnya. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Selasa (9/11/2021).

“Sangat mengecewakan melihat para pemimpin dua penghasil emisi terbesar di dunia, China dan Rusia, menolak untuk menghadiri persidangan,” kata mantan presiden AS itu dalam pidatonya kepada delegasi di COP26, menggemakan kritik yang ditujukan pada Xi Jinping dan Vladimir Putin oleh Joe Biden di KTT minggu lalu.

Obama menambahkan: "Rencana nasional mereka tampaknya mencerminkan kurangnya urgensi dan kemauan yang berbahaya untuk mempertahankan status quo, dan itu memalukan."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesimis Terkait Isu Perubahan Iklim

Mantan Presiden AS, Barack Obama bersama nenek tirinya, Sarah dan sang adik tiri, Auma menghadiri peresmian pusat pelatihan dan olahraga yayasan Sauti Kuu di Kogelo, Kenya, Senin (16/7). Auma Obama adalah adik beda ibu Barack Obama. (AFP/TONY KARUMBA)

Dalam beberapa komentar pribadinya tentang krisis iklim, Obama mengatakan bahwa "ada saat-saat di mana saya merasa putus asa, ada saat-saat di mana masa depan tampak agak suram."

Pandemi COVID-19, kebangkitan nasionalisme di negara-negara seperti AS dan penyebaran informasi yang salah di media sosial telah mengacaukan upaya global untuk menghadapi perubahan iklim, katanya. 

Namun Obama menambahkan bahwa “sinisme adalah jalan bagi para pengecut dan kita tidak boleh putus asa” – sebelum mendesak para aktivis iklim muda untuk terus mendorong para politisi untuk berbuat lebih banyak.

“Jika orang-orang tua itu tidak mau mendengarkan, mereka harus menyingkir,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya