Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi menjadi sasaran serangan. Dewan Keamanan PBB pada Senin 8 November 2021, mengecam keras upaya pembunuhan terhadap sang PM dan meminta para pelaku untuk segera bertanggung jawab.
Dalam sebuah pernyataan pers, 15 anggota dewan mengatakan bahwa mereka "mengutuk dengan keras" serangan yang terjadi pada akhir pekan itu.
Baca Juga
Advertisement
"Anggota Dewan Keamanan menggarisbawahi perlunya meminta pertanggungjawaban pelaku, pengatur, penyandang dana, dan sponsor dari aksi terorisme tercela ini dan membawa mereka ke pengadilan," tulis pernyataan tersebut seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (9/11/2021).
Dewan Keamanan juga meminta semua negara untuk "bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Irak dan semua otoritas terkait lainnya."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan 3 Pesawat
PM Kadhemi tidak terluka dalam serangan yang dilakukan oleh tiga pesawat tak berawak itu, di mana dua pesawat di antaranya berhasil dicegat.
Menurut keterangan pihak berwenang Irak, dua pengawal Kadhemi mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Serangan itu terjadi dua hari setelah pasukan keamanan Irak mengalami bentrok dengan pendukung partai-partai yang didukung oleh Iran yang kehilangan dukungan dalam pemilihan umum yang berlangsung baru-baru ini, meskipun Assaib Ahl al-Haq, yang merupakan salah satu ketua dari kelompok utama pro-Iran, menyerukan agar para pelaku serangan terhadap Kadhemi segera diadili.
Advertisement