Wagub DKI Sebut Pabrik yang Diduga Cemarkan Teluk Jakarta Tak Langsung Dicabut Izinnya

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan ikan-ikan di kawasan Teluk Jakarta aman dari cemaran parasetamol.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Nov 2021, 18:53 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Sumber: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan ikan-ikan di kawasan Teluk Jakarta aman dari cemaran parasetamol yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

Riza juga menyatakan terkait pabrik yang diduga membuang limbah yang mengandung parasetamol telah diketahui. Saat ini pihak penegak hukum tengah menindaklanjuti.

"Tidak ada hewan atau ikan yang terkontaminasi," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2021).

Politikus Gerindra tersebut mengakui pemerintah harus terus melakukan pengawasan terkait pembuangan limbah. Sanksi juga akan diberikan kepada pihak yang membuang limbah sembarangan.

"Nanti ada tahapannya, tidak langsung pencabutan (izin). Ada teguran, terakhir baru sanksi yang paling berat dicabut izinnya," jelas dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penelitian di 4 Lokasi

Sebelumnya, Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan penelitian terhadap kadar parasetamol di Teluk Jakarta dilakukan di empat lokasi. Yakni Muara Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Clincing, Jakarta Utara.

"Dari empat lokasi itu hanya dua (yang mengandung paracetamol tinggi) yaitu di Muara Angke dan Pantai Ancol," kata Zainal dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).

Sedangkan untuk perairan Tanjung Priok dan Cilincing mengandung parasetamol yang sangat rendah. Zainal mengaku pihaknya belum mengetahui tingkatan dari dampak pencemaran tersebut.

Sebab, lanjut dia, masih diperlukannya penelitian lebih lanjut terkait dampak yang ditimbulkan.

"Apakah pencemaran ini sudah ke tahap mengkhawatirkan? Mungkin belum ya, karena ini baru awal. Riset kita kan baru sekali sampling di laut. Jadi tidak mudah menarik kesimpulan," paparnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya