Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Andin Hadiyanto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut dia, LPDP mendukung pendidikan anak muda karena bonus demografi ini harus benar-benar dimanfaatkan.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Sosialisasi Peluang Beasiswa LPDP yang dilaksanakan DPP PDIP secara daring, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
"LPDP ini harus bisa mendukung pendidikan terbaik anak muda Indonesia, karena bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan supaya benar-benar menjadi peluang, potensi bagi kemauan Indonesia. Bukan menjadi beban," kata Andin.
Dia mengatakan, peran LPDP selama ini dilaksanakan sesuai amanat UUD bahwa 20 persen anggaran negara dialokasikan untuk pendidikan. Di LPDP ada dana abadi penelitian, sehingga perlu membangun kerjasama dengan BRIN.
"Sebab dana abadi penelitian ini akan digunakan sesuai arah dari BRIN," jelas Andin.
Hingga saat ini total akumulasi penerima beasiswa LPDP terus meningkat. Kalau pada 2013 jumlahnya 1.500 orang, maka pada 2021 sudah mencapai 27.997 orang.
"Jadi dengan semangat yang diajarkan Bung Karno, berikan 10 Pemuda maka akan mengguncangkan dunia, maka kita bentuk ribuan bahkan puluhan ribu pemuda," kata Andin.
Kembali ke Tanah Air
Para penerima beasiswa LPDP diharapkan kembali ke tanah air. Sehingga mereka bisa berperan mengembangkan sektor potensial di dalam negeri.
Andin menyebut, banyak pemuda inspiratif yang membuka dunia usaha sepulang dari LPDP. Misalnya CEO Amartha Andi Taufan Garuda, Anggota DPR Dyah Roro Esti, dan CEO Ruangguru Belva Devara.
"Mereka sebagai inspirator berkontribusi untuk negeri. Dan mereka didorong ke sektor privat agar naik kelas," kata dia.
Sementara itu, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan pihaknya ingin melahirkan sosok pemimpin seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir baru lewat pemberian beasiswa. LPDP memberikan fasilitas, namun bukan untuk memanjakan para anak muda tersebut.
"Perlu dipahami LPDP ini bergerak atas arahan negara mendukung misi negara dan bangsa. Kita ingin mendapat putra terbaik bangsa sekaliber Bung Karno, Bung Hatta dan tokoh bangsa lainnya.
"Kita kirim putra putri bangsa dengan memperhatikan kesejahteraan selama masa pendidikan. Tanpa bermaksud dimanja. Diharapakan menyelesaikan studi tepat waktu dan mereka mengabdi ketika kembali ke Tanah Air," kata Dwi.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement