Liputan6.com, Jakarta Pada momen Hari Pahlawan, yang jatuh setiap 10 November, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito berbagi pengalaman menanamkan nilai-nilai patriotisme kepada seluruh jajaran lembaga/institusi yang dipimpinnya.
BPOM punya peran penting dalam pengabdian dan kemandirian untuk Indonesia. Menurut Penny, seluruh nilai patriotisme, nasionalisme, pengorbanan jiwa dan raga serta keikhlasan para pahlawan yang telah berjuang demi Indonesia, harus diaplikasikan ke dalam pekerjaan oleh setiap staf di BPOM RI.
Baca Juga
Advertisement
“Kita harus membangun semangat patriotisme. Saya selalu menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme dan menularkannya ke seluruh jajaran BPOM,” ujar Penny dalam Dialog Antar Generasi bertajuk, Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Kepahlawanan dalam Pengabdian Membangun Kemandirian dan Daya Saing Bangsa pada Selasa, 9 November 2021.
Wujud kemandirian bangsa, lanjut Penny K. Lukito, juga bisa dilihat dari kinerja BPOM dalam upaya membangun sistem penelitian berbasis scientific, terutama obat dan vaksin yang sangat dibutuhkan di masa pandemi COVID-19.
"Bukan hanya obat dan vaksin, tetapi juga obat tradisonal yang menjadi tantangan BPOM agar terus dikembangkan," katanya.
Di sektor pangan, Penny menegaskan, BPOM RI menjadi harapan banyak pihak. Terutama terkait Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan, para UMKM berharap agar BPOM bisa mendampingi mereka dan mampu mempunyai kapasitas untuk berkontribusi memulihkan kembali perekonomian Indonesia.
Bangun Kepemimpinan dengan Passion dan Art
Penny yang sudah menjalankan tongkat kepimimpinan selama 5 tahun di BPOM turut membagikan kisah pengalamannya menjadi Kepala Badan. Selama ini, ia membangun kepemimpinan dengan passion dan art.
Selain memiliki passion, menjadi seorang pemimpin harus betul-betul memahami timing (waktu tepat) dan momentum. Dua hal itulah yang disebut art. Pemimpin juga harus memiliki loyalitas dan integritas.
”Nilai-nilai tersebut akan memberikan kekuatan jika kita dihadapkan pada situasi yang berat,” tutur Penny melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Tak lupa, Penny mengapresiasi setiap kerja para staf di BPOM. Menurutnya, sejauh ini BPOM bisa berjalan di jalan yang benar karena berpegang kepada science dan kebenaran. Hal ini juga tak luput dari dukungan para ahli dan kedeputian di BPOM.
“Kebenaran science pasti akan di terima oleh banyak orang. Saya juga mengapresiasi para ahli dan deputi yang selalu memberikan dukungan demi kemajuan BPOM,” jelasnya.
Advertisement
BPOM di Garda Terdepan
Dalam dialog yang sama, Cendikiawan Yudi Latif mencoba merefleksikan makna Hari Pahlawan. Menurutnya, setiap peringatan Hari Pahlawan, kita juga harus melihat ke dalam kita sendiri.
Ini karena kitalah yang akan berperang dengan setiap persoalan yang terjadi pada diri kita setiap hari.
“Setiap kali kita peringati Hari Pahlawan, peringatan diarahkan ke dua arah, tentunya ke pahlawan yang berjasa. Tetapi di sisi lain, peringatan itu juga diarahkan ke dalam diri kita sendiri, bahwa kita juga pahlawan untuk perang yang terjadi pada diri kita sendiri,” jelas Yudi.
Yudi juga mengatakan, BPOM sangat penting sekali bagi kehidupan. BPOM berperan penting untuk menjaga kualitas hidup, terutama terkait keamanan makanan dan obat-obatan. Apalagi BPOM berada di garda terdepan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Infografis Anak Indonesia Usia 6-11 Tahun Siap Terima Vaksin Covid-19
Advertisement