Liputan6.com, Jakarta - NASA menunda target pengiriman kembali manusia ke Bulan hingga 2025. Sebelumnya lembaga antariksa Amerika Serikat ini menargetkan untuk mengirim manusia ke Bulan pada 2024.
Mengutip The Verge, Rabu (10/11/2021), penundaan ini disebut-sebut karena tuntutan hukum atas kontrak pendarat bulan dengan perusahaan-perusahaan pihak ketiga. Selain itu menurut NASA, penundaan juga dilakukan karena perubahan ruang lingkup beberapa program NASA dan pandemi Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
NASA diketahui memiliki program bernama Artermis, yang misinya adalah mengirimkan manusia ke Bulan. Lewat program ini, NASA berharap bisa mengirimkan wanita kulit hitam pertama di Bulan sembari menemukan cara untuk hidup dan bekerja di permukaan Bulan.
Artemis mengandalkan rangkaian kendaraan yang rumit, termasuk Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS), hingga roket besar baru yang dikembangkan NASA selama beberapa dekade terakhir untuk mengirim orang ke luar angkasa dan Bulan, di dalam kapsul kru kru yang disebut Orion.
Sebelumnya pada April 2020, NASA memberikan kontrak USD 2,9 miliar kepada SpaceX untuk mengembangkan Starship, kendaraan untuk mendaratkan manusia dengan aman di permukaan Bulan.
Sebelumnya pada 2019, Wakil Presiden saat itu, Mike Pence, menantang NADSA untuk mempercepat jadwal Artemis mendaratkan manusia di Bulan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontrak dengan SpaceX
Ini bukan pertama kalinya berbagai program NASA ditunda. Sebelumnya, pembuatan roket SLS ditunda selama beberapa tahun. SLS rencananya akan diluncurkan pertama pada 2017 dan kini dijadwalkan pada Februari 2022.
Sejauh ini, ada banyak teknologi yang perlu diciptakan NASA untuk mencapai tujuan mereka. Misalnya pengembangan pakaian luar angkasa baru yang dipakai para astronaut di Bulan.
Administrator NASA Bill Nelson sebelumnya berjanji untuk memberikan update timeline Artemis sebelum akhir tahun. NASA akhirnya mengakui, tujuan membawa manusia ke Bulan pada 2024 tidak mungkin tercapai.
NASA mulanya berharap memberikan kontrak pendarat bulan kepada dua perusahaan antariksa untuk mempromosikan persaingan. Agensi bahwa mempersempit pemilihan kontrak pendarat bulan menjadi tiga finalis, yakni SpaceX, Dynetics, dan Blue Origin yang dikelola Jeff Bezos.
Sayangnya, NASA hanya memberikan satu kontrak kepada SpaceX. Blue Origin pun memprotes dan mengajukan gugatan atas keputusan tersebut di pengadilan federal.
Advertisement
Update Biaya Program Artemis
"Kami telah kehilangan hampir tujuh bulan dalam litigasi dan itu menyebabkan pendaratan manusia ke Bulan tidak lebih awal dari 2025," kata Bill Nelson.
NASA juga mengumumkankan, ke depannya akan mengembangkan kendaraan tanpa awak Starship. Sayangnya, NASA tidak memberikan rincian mengenai cara kerjanya. Kini, SpaceX mengembangkan prototipe Starship di lokasi peluncurannya di Boca Chica, Texas.
Dengan penyesuaian timeline ini, NASA akan menyesuaikan biaya untuk program Artemis, terutama kapsul Orion. Tadinya, biaya pengembangan adalah USD 6,7 miliar namun NASA menyesuaikanmenjadi USD 9,3 miliar.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang Luar Angkasa
Advertisement