Hitung-Hitungan Sekda DKI Jika Banjir di Satu Titik Jakarta Tidak Juga Surut Setelah 6 Jam

Marullah mengatakan, banyak faktor mengapa air sungai terus melimpas hingga pengeringan tertunda, satu di antaranya yaitu curah hujan di kawasan hulu masih sangat tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2021, 14:58 WIB
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali menerangkan target banjir surut 6 jam tidak akan terlaksana jika air sungai masih melimpas ke daratan. Dia menuturkan, banjir di Jakarta akan surut jika sungai tidak meluap.

"Bukan belum surut 6 jam, karena aliran dari limpasan sungainya masih terus melimpas, jadi setelah limpasan itu, saya pastikan 6 jam surut," ucap Marullah di Balai Kota, Rabu (10/11/2021).

Mantan Wali Kota Jakarta Selatan itu menganalogikan jika sungai masih terus meluapkan air ke daratan, hampir mustahil pengeringan dari daratan terjadi. 

Marullah mengatakan, banyak faktor mengapa air sungai terus melimpas hingga pengeringan tertunda, satu di antaranya yaitu curah hujan di kawasan hulu masih sangat tinggi.

"Limpasan saja enggak selesai, buru-buru karena curah hujan di beberapa tempat tinggi," pungkas dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan pengeringan banjir sudah selesai tidak lebih dari 6 jam. Namun, target ini berlaku jika curah hujan di atas 100 mm, sedangkan di bawah itu tidak ada genangan.

Jika curah hujan di bawah 100 mm kemudian terjadi banjir atau genangan, Anies meyakini terdapat kesalahan manajemen.

"Kalau di bawah 100 mm hujannya maka seharusnya tidak terjadi banjir, tentunya ada sesuatu yang salah di dalam manajemen (jika terjadi banjir)," ucap Anies, di Balai Kota, Selasa, 2 November 2021.

 


Terus Evaluasi

Petugas PPSU membersihkan sampah saat terjadi banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Selasa (9/11/2021). Walau terendam banjir rob, petugas PPSU tetap sigap bersihkan sampah yang mengambang terbawa air laut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain ukuran target curah hujan sebagai indikator banjir, Anies juga memasang batas maksimal tinggi muka air di sungai. Jika muka air sungai tak kunjung turun, maka target 6 jam daratan surut tidak terlaksana.

"Kalau air sungainya tidak turun-turun, maka banjirnya akan terus terjadi. Ini pengendalian kita menggunakan target," kata Anies.

Tentunya, ucap Anies, Pemprov DKI terus melakukan evaluasi setiap wilayah atau titik titik di Jakarta yang mengalami banjir, untuk menentukan target ataupun metode paling cocok diterapkan di masing-masing wilayah.

"Kalau kita tidak memiliki itu ukuran target maka kita akan kerja tanpa ada ukuran capaian."

Target Anies berikutnya dalam penanggulangan banjir adalah tidak boleh ada korban jiwa.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya