Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai, negosiasi batas negara Indonesia-Malaysia baik darat atau laut harus segera dituntaskan dalam tempo sesingkat mungkin. Pasalnya, progres negosiasi batas negara tersebut cukup lama dan belum juga diputus.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yakoob di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (10/11/2021). Ini merupakan kunjungan pertama PM Malaysia sejak dilantik pada Agustus 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Kita ingin menyelesaikan negosiasi batas negara baik batas darat dan batas laut agar dapat segera diselesaikan dan kita harap karena ini sudah agak lama progresnya," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
"Kita berharap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya masalah ini bisa segera diselesaikan," sambungnya.
Kedua pemimpin negara juga membahas soal pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Jokowi menyambut baik kenaikan angka perdagangan 49 persen pada Januari-Agustus 2021,
Untuk itu, kata dia, Indonesia-Malaysia sepakat membuat travel corridor arrangement yang pembukaannya akan dilakukan bertahap. Hal ini guna memudahkan perjalanan untuk bisnis, ketenagakerjaan, ekonomi, hingga diplomatik.
"Guna mendukung upaya pemulihan ekonomi, kita di kita juga sudah sepakat untuk dibuat travel corridor arrangement yang secara bertahap nanti akan kita membukanya satu per satu," kata Jokowi.
Bahas Isu di Myanmar
Selain itu, Jokowi dan PM Malaysia juga saling bertukar pikiran mengenai sejumlah isu di kawasan seperti kondisi di Myanmar hingga Laut China Selatan.
Dalam hal ini, Malaysia sependapat dengan Indonesia bahwa isu yang terjadi di Myanmar harus segera diselesaika..
"Kita punya pandangan yang sama dan akan bertindak bersama untuk menyelesaikan isu Myanmar," ucap PM Malaysia.
Advertisement