Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) masih akan melanjutkan strategi pertumbuhan bisnis organik pada 2022. Meski begitu, Direktur Retail Banking Bank Permata, Djumariah Tenteram mengatakan, perseroan juga akan mempertimbangkan jika ada peluang untuk pertumbuhan anorganik.
"Untuk 1-2 tahun ke depan, retail banking akan sangat fokus untuk build up kita punya business. Baik di konsumer maupun di SME. Boleh dikatakan ini fungsi di dalam organik,” kata Djumariah dalam media gathering, Rabu (10/11/2021).
"Untuk yang anorganik kami pikir kalau ada kesempatan bagus, akan kita tinjau," ia menambahkan.
Djumariah mengatakan Bank Permata membidik kenaikan kredit konsumer dalam hal ini KPR tumbuh hingga 30 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Kita akan tetap fokus di KPR sampai dengan tahun depan. untuk tahun ini kita expect untuk bisa sekitar 20-30 persen. Sampai dengan September kita sudah 23 persen, hopefully kita bisa sustain sampai akhir tahun,” ujar dia.
Fokus di Dua Segmen
Strateginya, Perseroan akan akan fokus di dua segmen. Pertama di primary market dengan menggandeng pihak developer di seluruh Indonesia di mana Bank Permata memiliki cabang.
Kedua Bank Permata akan bekejasama dengan broker atau melayani nasabah yang mempunyai keperluan untuk pembiayaan properti.
Hal senada juga disampaikan Direktur wholesale Banking Bank Permata, Darwin Wibowo. Ia mengungkapkan saat ini belum memiliki strategi untuk pertumbuhan anorganik lantaran belum ada peluang yang signifikan untuk segmen wholesale.
“Kita belum lihat ada kesempatan yang signifikan untuk grow organically. Tapi kita akan terus lihat kesempatan itu kalau ada. Tapi sekarang fokus terus di organik,” tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BNLI
Pada penutupan perdagangan Rabu, 10 November 2021, saham BNLI naik 0,28 persen ke posisi Rp 1.760 per saham. Saham BNLI dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.760 per saham.
Saham BNLI berada di level tertinggi Rp 1.785 dan terendah Rp 1.760 per saham. Total frekuensi perdagangan 131 kali dengan volume perdagangan 1.912. Nilai transaksi Rp 338,2 juta.
Advertisement