Liputan6.com, New Delhi - Lapisan busa beracun melapisi sungai yang dianggap suci oleh umat Hindu, Sungai Yamuna. Untuk merayakan festival keagamaan, beberapa umat mandi dan berdoa di perairan beracun itu sebagai ritual perayaan festival.
Buih putih tersebut merupakan campuran limbah beracun dari industri, yang telah terbentuk selama seminggu terakhir di bagian Sungai Yamuna, hingga anak Sungai Gangga yang suci. Sungai tersebut mengalir sekitar 1.378 kilometer ke selatan dari Himalaya, melewati sejumlah negara bagian.
Baca Juga
Advertisement
Busa yang menyengat itu mengandung amonia dan fosfat tingkat tinggi, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kulit, menurut para ahli sebagaimana dikutip dari BBC, Rabu (10/11/2021). Kedatangannya bertepatan dengan festival Chhath Puja, sebuah festival yang didedikasikan untuk dewa matahari, Dewa Surya. Awal pekan ini, beberapa umat Hindu terlihat mengarungi busa beracun untuk mandi dan berdoa di sungai.
Seorang umat bernama Gunjan Devi mengatakan kepada Reuters pada Selasa, 9 November 2021 bahwa dia tidak punya pilihan selain mandi di air yang tercemar.
"Airnya sangat kotor, tetapi kami tidak punya banyak pikihan," katanya. "Ini adalah ritual untuk mandi di badan air, jadi kami datang ke sini untuk mandi."
Menurut Press Trust of India, 15 perahu telah dikerahkan oleh pemerintah India untuk menghilangkan busa, tetapi para ahli khawatir bahwa kerusakan telah berada di tahap yang signifikan.
"Sungai di bentangan Delhi adalah sungai yang mati secara ekologis," kata Bhim Singh Rawat, dari South Asia Network on Dams, Rivers, and People (SANDRP). "Tidak ada ikan atau burung air tawar. Itu sudah terjadi selama bertahun-tahun."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sungai-sungai yang Tercemar di India
Selama beberapa dekade, bagian dari Yamuna telah tercemar oleh pembuangan bahan kimia beracun dan limbah yang tidak diolah. Di beberapa bagian, sungai tampak gelap dan berlumpur, sementara sampah plastik berjejer di tepiannya.
Sungai ini paling tercemar di daerah sekitar Delhi, karena populasi kota yang padat dan tingkat limbah yang tinggi. Hanya 2 persen dari panjang sungai yang mengalir melalui ibu kota, tetapi Delhi menyumbang sekitar 76 persen dari total beban pencemaran sungai, menurut komite pemantai pemerintah.
Singh Rawat dari SANDRP mengatakan, sungai yang tercemar berdampak pada penduduk yang tinggal di beberapa kota di hilir, termasuk Faridabad, Noida, dan Agra, "Ribuan warga desa mengambil air irigasi dari sungai, mereka membawa ember ke sungai untuk mandi dan minum," katanya.
Pada 2017, busa yang tampak serupa muncul di Danau Varthur di kota selatan Bangalore. Hembusan angin kencang membawa bahan kimia berbusa ke jalan.
Pada tahun yang sama, sebuah danau di Bangalore meletus menjadi api yang diyakini para ahli disebabkan oleh jejak minyak bumi di dalam air.
Penulis: Anastasia Merlinda
Advertisement