Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo bakal memasuki usia 54 tahun pada 2021 ini. Perusahaan yang belum lama ini mengumumkan merger bisnis dengan PT Hutchison Tri Indonesia kian mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi digital terdepan Indonesia yang memberi akses dan konektivitas pada tiap orang dan bisnis.
Indosat Ooredoo kini tercatat memiliki 62,3 juta pelanggan (laporan kinerja Indosat Ooredoo kuartal 3 2021). Tidak heran perusahaan semakin agresif menggunakan berbagai teknologi baru demi mendukung perluasan dan peningkatan kualitas jaringannya.
Saat ini Indosat melayani pelanggan di jaringan 2G, 3G, 4G, dan 5G. Indosat Ooredoo mengklaim sudah punya 126 ribu BTS yang 70 ribu di antaranya adalah BTS 4G. Layanan 4G Indosat Ooredoo diklaim mencakup hampir 90 persen total populasi penduduk Indonesia.
Untuk mendukung transformasi digital di Indonesia di berbagai bidang, Indosat Ooredoo juga berkomitmen memenuhi cakupan 4G di seluruh Indonesia dan menggelar layanan 4G LTE di 645 desa terpencil pada 2022.
Penggelaran 645 BTS di desa terpencil ini merupakan bagian dari program pembangunan 3.435 BTS 4G di daerah 3T oleh Kemkominfo diamanatkan kepada operator seluler.
Baca Juga
Advertisement
Terkait program tersebut, belum lama ini Indosat juga menghadikan layanan 4G untuk pertama kalinya ke 124 desa terpencil di Aceh, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Di salah satu daerah, yakni di desa Ondo-Ondolu, selama 37 tahun masyarakatnya hidup tanpa sentuhan teknologi. Kehadiran jaringan 4G di desa itu pun jadi yang pertama bagi masyarakat sekitar.
Indosat Ooredoo berharap, masyarakat bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi agar potensi desa. Dengan begitu, bisa terjadi pemerataan digital di daerah terpencil di Indonesia.
President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama mengatakan, selama kuartal ketiga 2021, pihaknya terus memperluas dan memperkuat jaringan Indosat Ooredoo untuk menghubungkan lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil.
Belum lagi menurut pengamat telekomunikasi sekaligus Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB, Dr. Ir. Ian Joseph Matheus Edward, konsolidasi antara Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia bisa memperluas cakupan 4G.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gelar Layanan 5G
Bukan hanya itu, masih dalam rangka menghubungkan Indonesia sekaligus mendukung transformasi digital, Indosat Ooredoo jadi salah satu operator Indonesia pertama yang merilis layanan 5G di Tanah Air. Penggelaran layanan 5G pertama Indosat Ooredoo dilakukan di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Meski kini cakupan 5G Indosat Ooredoo masih terbatas, perusahaan berkomitmen untuk terus mengimplementasikan berbagai teknologi jaringan 5G. Untuk mencapainya, Indosat Ooredoo berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya lewat kerja sama, seperti dengan Nokia dan Cisco.
"Kami meluncurkan layanan 5G di lebih banyak kota yang membantu mengubah Indonesia menjadi negara berkemampuan 5G. Kami berkomitmen penuh mendukung agenda pemerintah menjadikan Indonesia sebagai digital powerhouse di kawasan," kata Al-Neama.
Sekadar informasi, layanan 5G Indosat Ooredoo resmi dirilis secara komersil di Surakarta, Jawa Tengah, 22 Juni 2021. Layanan 5G Indosat juga tersedia di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Saat peluncuran jaringan 5G di Surakarta, kecepatannya diklaim tembus 400 Mbps berkat inovasi jaringan yang dipakai.
Advertisement
Mendukung Transformasi Digital
Tidak hanya menggelar jaringan 5G untuk telekomunikasi, Indosat Ooredoo juga punya berbagai program yang mendukung transformasi digital. Salah satunya sebagai kelanjutan dari peluncuran 5G di Kota Surakarta, Indosat juga menghadirkan Program Kampung Digital.
Melalui program ini, Indosat Ooredoo menginstalasi ratusan perangkat layar pintar, termasuk high speed modem dan paket data selama satu tahun di posko RT dan balai desa.
Saluran informasi menggunakan Sistem Informasi Pintar (SI Pintar) ini dikelola dan diawasi oleh Pemkot dan terintegrasi ke banyak aspek kebutuhan masyarakat. Penerapannya, SI Pintar akan menggunakan skema sentralisasi informasi berasal dari pusat informasi pintar Kominfo Pemkot.
Kontennya disesuaikan dengan kebutuhan, baik dalam format video, gambar, tulisan atau situs dan ditransmisikan melalui sistem berbasis cloud. Informasi nantinya diterima bersamaan pada layar pintar yang ada di titik kumpul warga.
Selain mendukung Kota Surakarta, program lain Indosat Ooredoo adalah dukungan terhadap pendidikan dan mendorong inovasi bagi masyarakat, lewat Indosat Ooredoo Digital Camp (IDCamp). Program ini berupaya mengedukasi anak muda dengan keterampilan digital.
Pada tahun pertama pelaksanaannya IDCamp menjangkau 33.414 orang dan 1.512 di antaranya adalah penyandang disabilitas. Masih dukungan edukasi, Indosat Ooredoo juga mendukung pemberdayaan perempuan sejak 2012. Dukungan diberikan kepada pengusaha perempuan mikro, kecil dan menengah.
Selain itu juga ada SheHacks yang hadir untuk mengurangi kesenjangan gender dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Pada 2020, tercatat ada puluhan perempuan yang berpartisipasi dalam SheHacks.
(Tin/Ysl)