Yakin Garuda Indonesia Bakal Sehat, Serikat Karyawan: Kuncinya di Pemerintah

Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tomy Tampatty optimistis maskapai Garuda Indonesia bisa pulih.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Nov 2021, 19:16 WIB
Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Tiongkok dengan frekuensi empat kali seminggu dengan pesawat Airbus.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tomy Tampatty optimistis maskapai Garuda Indonesia bisa pulih kembali meski kini terlilit utang super besar. Keyakinan itu bakal menguat jika perseroan berhasil melakukan restrukturisasi utang dengan baik.

"Kami optimis. Kalau memang restrukturisasi itu terlaksana dengan baik, dan yang mengelola Garuda itu memahami potensi bisnis yang ada, dalam hal ini para direksi, kami optimis Garuda akan berangsur-angsur membaik ke depan," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (10/11/2021).

Tomy lantas mengambil contoh Singapore Airlines yang berdarah-darah akibat terhantam pandemi Covid-19. Namun, Pemerintah Negeri Singa tidak gentar memberikan asupan kepada maskapai dengan kode IATA SQ tersebut.

"Singapura saja begitu pede memperbaiki, mem-build up semua utang SQ. Mereka saja enggak ada kepulauan, penduduknya tidak banyak, mobile-nya tidak seperti kita, full concern hanya di internasional, tapi pemerintahnya mendukung," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Restrukturisasi

Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)

Begitu pun dengan Garuda Indonesia, yang menurutnya bakal bisa kembali sehat jika ditopang secara moril dan dana oleh pemerintah.

"Satu kuncinya, restrukturisasi terkait dengan utang ini, kami dari awal konsisten meminta pemerintah harus menjamin utang itu. Dalam hal negosiasi itu akan mempertinggi posisi Garuda di mata lessor," tegas Tomy.

Berikutnya, ia pun meminta publik tidak terlalu terpaku pada utang Garuda Indonesia yang disebutnya jadi beban masa lalu. Dalam kasus ini, Tomy menyatakan pemerintah pun turut terlibat di dalamnya.

"Maka dari itu, sudah sewajarnya pemerintah harus ikut membantu menyelesaikan permasalahan Garuda sekarang ini, baik dari dampak pandemi Covid-19 maupun beban masa lalu utang," ujar Tomy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya