Liputan6.com, Jakarta - Regional Conference on Industrial Development (RCID) kedua kali dilaksanakan di Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada peluang Indonesia menjadi tuan rumah permanen dalam gelaran RCID.
Ia menyebutkan, pada gelaran RCID kali ini, terdapat usulan dari manajemen penyelenggara untuk menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah gelaran yang sama di tahun-tahun berikutnya.
“RCID ini juga pertama di indonesia, kedua juga di Indonesia dan bahkan ada pembicaraan manajemen dari RCID untuk menjadikan indonesia sebagai permanen tuan rumah,” katanya kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).
Menanggapi wacana tersebut, Menperin Agus mengaku siap jika keputusan forum ternyata menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah permanen gelaran RCID.
“Kita sih siap aja, kalau kita dipercaya jadi tuan rumah permanen untuk RCID,” katanya.
Diketahui, dalam gelaran ini juga, Menperin Agus menandatangani perpanjangan perjanjian kerja sama antara Indonesia dan UNIDO yang tercantum dalam dokumen Indonesia-Unido Country Programme (IUCP) 2021-2025.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suarakan Aspirasi
Menperin juga mengatakan bahwa dia siap menyampaikan aspirasi sejumlah negara dalam forum TIIWG G20 pada 2020 mendatang. Gelaran Regional Conference in Industry Development (RCID) kali kedua ini jadi forum pendahuluan untuk sebelum gelaran Trade Investment and Working Group (TIIWG) pada gelaran G20 nanti yang akan digelar pada Maret 2022 di Solo.
“Dalam konteks ini, RCID ke-2 dikemas sebagai forum pendahuluan untuk membahas dan mendapatkan input kawasan terhadap isu-isu prioritas di sektor industri yang akan diusung pada pertemuan TIIWG dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. Indonesia menyatakan siap menyuarakan aspirasi-aspirasi dari negara-negara, khususnya negara-negara berkembang non G-20, dalam forum-forum G20,” katanya.
Melalui forum ini, adalah ajang bagi negara-negara di Kawasan Asia Pasifik untuk bertukar pandangan, kebijakan, pengetahuan, dan gagasan dalam pembangunan industri. Dalam konteks kekinian, forum ini berfokus pada bagaimana menjawab tantangan-tantangan terkait pemulihan kesehatan global, transformasi industri 4.0, dan transisi energi menuju green industry untuk menjamin pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Gelaran forum regional Asia-Pasifik ini, dilangsungkan secara hybrid mengingat kondisi pandemi Covid-19. Kehadiran fisik sekitar 150 orang peserta dan kehadiran virtual sekitar 400 orang peserta. Para peserta terdiri dari pejabat tinggi di bidang perindustrian dari 26 negara anggota UNIDO.
Advertisement