Liputan6.com, Jakarta - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau pemegang merek dagang Cimory, Besto dan Kanzler tengah bersiap melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).
Dalam pemaparan yang diberikan, Cisarua Mountain Dairy menegaskan bila memiliki pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi, terlebih compounded annual growth rate (CAGR) mencapai 31 persen.
Pencapaian ini mampu dicapai karena adanya kenaikan penjualan. Terlebih Cimory memiliki beberapa produk baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen di masa pandemi.
"Kami memiliki produk baru seperti Cimory Squeeze yogurt pouch, susu UHT, dan sosis Kanzler Singles. Adanya kenaikan volume mengakibatkan pertumbuhan penjualan menjadi salah satu hal positif beberapa tahun terakhir," kata Direktur Keuangan & Hubungan Investor PT Cisarua Montain Dairy Tbk Bharat Shah Joshi, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Untuk penjualan neto pada semester I 2021, perusahaan mampu mencatat kenaikan 115,1 persen secara year on year (yoy). Jika sebelumnya hanya berada Rp735,4 miliar, selama 6 bulan pertama mampu menjadi Rp 1,58 triliun.
Pendapatan yang diperoleh tersebut hampir menyamai perolehan tahun lalu, yakni Rp 1,86 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, laba periode berjalan hingga Juni 2021 mencapai Rp 364,5 miliar. Angka tersebut tumbuh 798,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau setara Rp 40,57 miliar.
Kinerja positif ini juga mampu melampaui laba periode berjalan tahun lalu, yakni Rp 177,01 miliar. Bharat menuturkan, pertumbuhan profitabilitas yang tinggi didukung produk yoghurt seperti spoonable yogurt dan minuman yoghurt.
"Dari riset Euromonitor, masing-masing sub-kategori kami memiliki pangsa pasar di atas 50 persen sampai tanggal 31 Desember 2020," tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rincian IPO
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk akan menjual 1.190.203.000 saham kepada masyarakat melalui penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jumlah saham tersebut mewakili 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan nilai nominal Rp10 per saham. Harga saham perdana berada di angka Rp2.780 hingga Rp3.160 per saham.
Total dana hasil IPO yang akan dihimpun oleh Perseroan sebanyakbanyaknya yakni Rp3.761.041.480.000, setelah dikurangi biaya emisi.
Advertisement