Liputan6.com, Singapura - Bank sentral dan regulator keuangan Singapura memperingatkan perubahan spekulatif yang tajam dan potensi risiko bagi investor ritel yang menempatkan aset mereka di aset kripto.
Direktur Pelaksana Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon tampak berpikir keras mengenai aset kripto sebagai aset investasi bagi investor ritel. Ravi menilai, aset kripto tidak berdasarkan fundamental dan berisiko.
"Harga token kripto tidak berlabuh pada fundamental ekonomi apa pun ataupun tunduk pada ayunan spekulatif yang tajam. Investor aset kripto memiliki berisiko menderita kerugian yang signifikan,” kata Menon dilansir dari laman CNBC pada acara Singapore Fintech Festival, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
Bitcoin dan ethereum mencapai posisi tertinggi sepanjang masa pada Senin, 8 November 2021. Bitcoin meningkat 2,7 persen pada pukul 04.09 waktu setempat, Selasa, 9 November 2021.
Sementara Ether naik 1,56 persen dan diperdagangkan seharga USD 4.813,94 atau Rp 68.6 juta (asumsi kurs Rp 14.268 per dolar AS), menurut Coindesk. Pencapaian tersebut menjadikan ether sebagai koin digital terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
Total kenaikan bitcoin sebanyak 130 persen dan ether meningkat dengan signifikat yakni 550 persen pada periode yang sama tahun 2020. Kedua aset digital ini memperlihatkan pergerakan liar sepanjang 2021.
Hal buruk pernah terjadi pada cryptocurrency seiring ratusan miliar dolar terhapus pada Mei 2021. Hal ini imbas dari cuitan CEO Tesla Elon Must yang menuliskan Tesla, peruasahaan mobil listriknya akan berhenti mengizinkan pengguna bitcoin untuk membeli mobilnya.
Mayoritas negara di seluruh dunia sedang berupaya mengatur aset kripto. El Salvador merupakan salah satu negara yang memutuskan untuk mengadopsi bitcoin sebagi alat pembayaran yang sah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengendalian Aset Kripto
Singapura telah mengambil pendekatan yang relatif terbuka terhadap cryptocurrency. Menon mengungkapkan MAS pecaya blockchain, buku besar digital yang mencatat transaksi yang tidak dapat diubah atau dihapus serta token kripto akan membawa banyak manfaat potensial.
Menon menambahkan potensi kuat tersebut penggunaan token kripto untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas dan pembiayaan perdagangan yang lebih murah dan lebih cepat.
Singapura tidak mau terburu-buru mengembangkan mata uang digital bank sentral bagi penggunaan ritel, menggambarkannya sebagai versi digital uang tunai.
"Kasus CBDC ritel di Singapura tidak mendesak,” katanya.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement