Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan Kamis (11/11/2021). IHSG menguat di tengah bursa saham global yang melemah, sementara itu, investor asing masih melakukan aksi beli saham.
Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,17 persen ke posisi 6.694,58. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 0,08 persen ke psosii 6.692. Pada pukul 09.12 WIB, IHSG naik 0,26 persen ke posisi 6.700.
IHSG menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa di 6.704 dan terendah di posisi 6.678. IHSG sempat sentuh posisi tertinggi sepanjang masa pada Febuari 2018 di kisaran 6.689.
Baca Juga
Advertisement
Indeks LQ45 menguat 0,17 persen ke posisi 960,56. Sebagian besar indeks acuan menguat. Sebanyak 209 saham menguat sehingga angkat IHSG.
183 saham melemah dan 188 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 152.564. Total volume perdagangan 2,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 133,32 miliar di seluruh pasar.
Sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXtechno turun 0,84 persen dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,43 persen dan indeks sektor saham IDXindustry turun 0,51 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 1,32 persen,dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,97 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain:
-Saham AYLS naik 35 persen
-Saham FITT naik 24,06 persen
-Saham TIRT naik 23,88 persen
-Saham YELO naik 22,14 persen
-Saham RONY naik 21,28 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham DIGI turun 6,82 persen
-Saham LMAS turun 6,80 persen
-Saham BBKP turun 6,77 persen
-Saham WAPO turun 6,47 persen
-Saham POLL turun 5,38 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 113,1 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 67,4 miliar
-Saham UNVR senilai Rp 18,4 miliar
-Saham BUKA senilai Rp 7 miliar
-Saham GGRM senilai Rp 4,8 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham ARTO senilai Rp 17,6 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 4,3 miliar
-Saham ASSA senilai Rp 3 miliar
-Saham BBTN senilai Rp 2,9 miliar
-Saham HRUM senilai Rp 2,6 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,05 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,74 persen dan indeks Shanghai menguat 0,54 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,35 persen, indeks Singapura melemah 0,30 persen dan indeks Taiwan melemah 0,57 persen.
Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat turun pada Rabu, 10 November 2021 setelah rilis data inflasi Oktober 2021. Inflasi naik menjadi 6,2 persen yoy pada Oktober 2021 atau bulanan 0,9 persen.
Inflasi ini lebih tinggi dari perkiraan konsensus 0,6 persen. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 121 basis poin menjadi 1,57 persen. Sementara itu, pada keterbukaan informasi, CEO Tesla Elon Musk menjual lebih dari 930.000 saham di Tesla untuk memenuhi kewajiban pajak.
Advertisement