Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi PT PP Presisi Tbk (PPRE) berencana menerbitkan obligasi dengan nilai sekitar Rp 500 miliar hingga maksimal Rp 1 triliun pada 2022.Dana obligasi akan digunakan untuk belanja modal.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk Benny Pidakso dalam paparan publiknya di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
"Penerbitan obligasi itu akan dilakukan di semester I 2022," kata Benny.
Dana dari obligasi ini sebesar 70 persen akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure-capex), sementara sisanya sebesar 30 persen akan dialokasikan untuk modal kerja (working capital) perseroan.
Baca Juga
Advertisement
Benny mengatakan hingga 30 Juni 2021, total aset PP Presisi mencapai sebesar Rp 4,32 triliun. Total kewajiban (liabilities) perseroan tercatat sebesar Rp 3,19 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan ada sebesar Rp 2,2 triliun.
Laporan keuangan PP Presisi mengungkapkan rasio total Utang dibanding ekuitas (DER/debt to equity ratio) perseroan mencapai sebesar 0,69 kali. Sementara rasio utang perseroan terhadap EBITDA mencapai 2,16 kali.
p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Harga Saham PPRE
Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 November 2021, saham PPRE turun 0,93 persen ke posisi Rp 212 per saham. Saham PPRE dibuka naik dua poin ke posisi Rp 216 per saham.
Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 216 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.283 kali dengan volume perdagangan 122.475. Nilai transaksi Rp 2,6 miliar.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement