PP Presisi Bakal Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

PT PP Presisi Tbk (PPRE) akan memakai dana obligasi untuk belanja modal dan modal kerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2021, 12:32 WIB
PP presisi melepas saham ke publik sebanyak 2,35 miliar saham.(Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi PT PP Presisi Tbk (PPRE) berencana menerbitkan obligasi dengan nilai sekitar Rp 500 miliar hingga maksimal Rp 1 triliun pada 2022.Dana obligasi akan digunakan untuk belanja modal.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk Benny Pidakso dalam paparan publiknya di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

"Penerbitan obligasi itu akan dilakukan di semester I 2022," kata Benny.

Dana dari obligasi ini sebesar 70 persen akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure-capex), sementara sisanya sebesar 30 persen akan dialokasikan untuk modal kerja (working capital) perseroan.

Benny mengatakan hingga 30 Juni 2021, total aset PP Presisi mencapai sebesar Rp 4,32 triliun. Total kewajiban (liabilities) perseroan tercatat sebesar Rp 3,19 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan ada sebesar Rp 2,2 triliun.

Laporan keuangan PP Presisi mengungkapkan rasio total Utang dibanding ekuitas (DER/debt to equity  ratio) perseroan mencapai sebesar 0,69 kali. Sementara rasio utang perseroan terhadap EBITDA mencapai 2,16 kali.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Harga Saham PPRE

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 November 2021, saham PPRE turun 0,93 persen ke posisi Rp 212 per saham. Saham PPRE dibuka naik dua poin ke posisi Rp 216 per saham.

Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 216 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.283 kali dengan volume perdagangan 122.475. Nilai transaksi Rp 2,6 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya