KPK Tahan Pejabat Pajak Sulawesi Wawan Ridwan Terkait Kasus Suap

Pejabat Pajak Sulawesi, Wawan Ridwan ditangkap penyidik KPK lantaran tidak kooperatif dalam penyidikan kasus dugaan suap pemeriksaan perpajakan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 11 Nov 2021, 15:37 WIB
Tersangka Kasus Pajak yang Ditangkap di Sulsel Wawan Ridwan Tiba di Gedung KPK

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Kepala Bidang Pedaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian Kanwil Direktorat Jenderal Panak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra) Wawan Ridwan.

Wawan yang merupakan mantan Kepala Pajak Bantaeng Sulsel dan mantan Supervisor Tim Pemeriksa Pajak pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan DJP ini ditahan usai ditangkap KPK, Rabu 10 November 2021 kemarin.

"Tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan pertama untuk 20 harus ke depan terhitung mulai 11 November 2021 sampai dengan 30 November 2021," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/11/2021).

Wawan merupakan tersangka baru dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pemeriksaan perpajakan di DJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2016 sampai 2017. Wawan ditangkap dan ditahan KPK lantaran tak kooperatif terhadap proses hukum.

Wawan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) cabang Pomdam Jaya Guntur. Sebelum ditahan, dia akan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan rutan KPK.


Pengembangan Kasus Angin Prayitno Aji

Mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Dirjen Pajak tahun 2016-2019, Angin Prayitno Aji (kanan) usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/8/2021). Angin Prayitno Aji merupakan tersangka penerimaan suap dalam penyesuaian pajak tiga perusahaan wajib pajak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wawan dijerat sebagai tersangka bersama dengan Fungsional Pemeriksa Pajak pada Kanwil DJP Jawa Barat II Alfred Simanjuntak (AS).

Mereka dijerat berdasarkan hasil pengembangan kasus dari dua mantan pejabat pajak Angin Prayitno Aji dan Dadan Ramdani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya