5 Fakta Terkait Aksi Pencurian Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sekuriti memergoki aksi pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pada Sabtu 30 Oktober 2021 saat sedang beraksi.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 11 Nov 2021, 16:11 WIB
Aktivitas pekerja kereta cepat saat melakukan pengeboran terowongan dan pemasangan besi di tunnel 1 di daerah Halim dan tunnel 7 di daerah Padalarang, Selasa (25/5/2021). Diharapkan pada tahun 2022 KCIC siap beroperasi melayani penumpang. (Kapanlagi.com/Budy Santoso)

Liputan6.com, Jakarta - Sekuriti memergoki aksi pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pada Sabtu 30 Oktober 2021 saat beraksi di Proyek KCIC HSR/Rocket Box Tanah Galian Cipinang Bali, Jalan Jawa Tengah, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Iptu Moch Zen.

"Sekuriti melihat potongan besi ada di deket pagar dan pagar proyek dalam keadaan terbuka," ujar Zen dalam keterangan tertulis, Senin 8 November 2021.

Menurut Zen, pelaku terlihat sedang menaikkan besi-besi baja ke atas mobil pick up. Kala itu, ia bersama teman berusaha mengagalkan aksi para pelaku, namun tidak berhasil.

Sementara itu, menurut Kapolsek Makasar Kompol T.F Hutagaol, total 118.081 kilogram besi yang raib. Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Total inventaris barang yang hilang seberat 118.081 kilogram. Kalau dirupiahkan mencapai Rp 1 miliar," ucap T.F Hutagaol ketika dihubungi.

Lantaran ada yang berhasil melarikan diri, empat orang pun kini telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Polres Metro Jakarta Timur pun berencana akan memanggil manajemen PT Wika untuk mengusut kasus pencurian ratusan ton besi.

Berikut deretan fakta terkait aksi pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dihimpun Liputan6.com:

 


1. Tangkap Lima Pelaku

Pekerja beraktivitas menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Halim, Makasar, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Stasiun Halim akan menjadi stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan KCJB dan berakhir di Stasiun Tegalluar Bandung. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebanyak 118.081 kilogram besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) raib. Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ada lima orang yang diduga sebagai pencurinya ditangkap Unit Reskrim Polsek Makasar, Jakti. Mereka adalah SA (24), SU (24), AR (30), MLR (24), DY (46), sementara tujuh orang lain masih dalam pengejaran.

"Selanjutnya terhadap kelima pelaku tersebut dilakukan penyidikan lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Makasar Polres Jaktim," ujar Kanit Reskrim Iptu Moch Zen dalam keterangan tertulis, Senin 8 November 2021.

Kepada penyidik, kelima pelaku mengakui perbuatannya. Zen mengatakan, para pelaku saling berbagi tugas saat beraksi. Ada yang tugasnya merusak pagar proyek, mengangkut besi ke atas mobil pick up.

"Hasil kejahatan tersebut dijual kepada AM yang kini sedang dikejar," ucap dia.

 


2. Dipergoki Sekuriti, Berhasil Kabur

Foto yang diabadikan pada 28 Juni 2020 ini menunjukkan bagian dalam terowongan No. 1 dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jakarta. Terowongan sepanjang 1.885 meter itu ditembus menggunakan mesin pengebor terowongan berdiameter 13,23 meter. (Xinhua/Du Yu)

Terpisah, Kanit Reskrim Iptu Moch Zen menerangkan, sekuriti dari PT mempergoki komplotan itu saat beraksi di Proyek KCIC HSR/ Rocket Box Tanah Galian Cipinang Bali, Jalan Jawa Tengah, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

"Sekuriti melihat potongan besi ada di deket pagar dan pagar proyek dalam keadaan terbuka," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin 8 November 2021.

Zen menerangkan, pelaku terlihat sedang menaikkan besi-besi baja ke atas mobil pickup. Kala itu, ia bersama teman berusaha mengagalkan aksi para pelaku. Namun, tak berhasil.

"Para pelaku melarikan diri bersama dengan pickup berisi besi," ujar dia.

 


3. Kerugian Hampir Rp 1 Miliar, Total Ada 12 Pelaku

Pekerja beraktivitas menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Halim, Makasar, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Stasiun Halim akan menjadi stasiun keberangkatan sekaligus kedatangan KCJB dan berakhir di Stasiun Tegalluar Bandung. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Berdasarkan hasil penyelidikan, menurut Zen, pencurian terjadi sejak Juli sampai bulan Oktober 2021. Adapun, barang tersebut sangat dibutuhkan untuk pengerjaan proyek kereta cepat.

"Tercatat kerugian hampir Rp 1 miliar," ucap dia.

Zen menerangkan, pihaknya mengumpulkan berbagai alat bukti baik itu dari keterangan saksi maupun analisis rekaman CCTV hingga mengantongi indentitas 12 orang pelaku.

 


4. Ada Empat Orang Masuk DPO

Proyek pembangunan kereta cepat yang sedang dalam tahap pengerjaan di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/9/2021). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCIC) telah mencapai progres 78,65 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Unit Reskrim Polsek Makasar memburu empat terduga pelaku pencurian besi milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Besi itu diperuntukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Zen, ada empat orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Zen menerangkan, ia bersama anggota Unit Reskrim Polsek Makasar masih mengejar keempat terduga sejak pagi tadi. Adapun, Zen menyebut indentitas dan tempat persembunyian telah terdeteksi.

"Ini lagi kita lakukan pengejaran. Nanti kalau ada hasilnya saya infokan," kata dia saat dihubungi, Selasa malam, 9 November 2021.

 


5. Pelaku Miliki Peran Berbeda, Teman Satu Tongkrongan

Interior dan eksteriod dibuat dengan desain khusus. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada keterangan foto yang menampilkan interior kereta.

Zen menerangkan, keempat terduga pelaku perannya hanya turut membantu memindahkan besi-besi ke atas mobil pikap.

Sementara dalang pencurian yakni AR alias Boim (30), MLR alias Tibek (24) dan DY (46) telah berhasil diringkus beberapa waktu lalu.

"Pelaku utama itu ada tiga AR, Tibek, sama DY yang spesialis mengangkut ke mobil. Ini (buron) perannya sama hanya membantu menggotong. Jadi kalau ini melengkapi aja," ucap Zen.

Zen menerangkan, hubungan antara satu dengan yang lainnya adalah teman satu tongkrongan. Adalah AR pimpinan dari komplotan itu.

"Satu tongkrongan lah mereka semua ini. Satu geng," jelas dia.

 

(Muhammad Fikram Hakim Suladi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya