Lini Koleksi Furnitur Lokal Unik Sarat Nostalgia, Terinspirasi dari Kaleng Kerupuk sampai Kursi Bakso

Barang sehari-hari, termasuk kaleng kerupuk, ditransformasi jadi furnitir modern di lini koleksi perdana brand furnitur lokal, EVERY.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Nov 2021, 11:03 WIB
Lini koleksi pertama brand furnitur EVERY yang mengubah objek sehari-hari jadi bersentuhan lebih modern. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya sebagai pemenuh ruang, furnitur juga bisa jadi medium nostalgia. Atas nama modern, Anda tidak perlu meninggalkan barang-barang yang sebenarnya sudah sangat familiar. Bermain-main dengan gagasan ini, brand furnitur lokal, EVERY, merilis lini koleksi perdana mereka.

"Kami tidak hanya menwarkan produk fisik, tapi juga menghadirkan storytelling dari setiap karya. Idenya datang dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang kadang terabaikan," kata founder EVERY Edward Tirtajasa saat jumpa pers di flagship store The House of EVERY-Things di bilangan Jakarta Selatan, Kamis, 11 November 2021.

Dalam koleksi debut, jenama lokal ini berkolaborasi dengan tiga desainer produk dan interior dalam negeri. Mereka adalah Alvin Tjitrowirjo, Eugenio Hendro, dan Hendro Hadinata, yang masing-masing membawa DNA rancangan nan unik.

Beberapa karya ikonis EVERY dalam lini koleksi ini terinspirasi dari desain bangku sekolah, kursi plastik pedagang bakso kaki lima, lipatan penutup warung tegal (warteg), kaleng kerupuk, dan lampu petromak. Itu kemudian ditransformasi jadi furnitur modern dengan berbagai pembaharuan, baik dari sisi kualitas materi maupun nilai produk.

"Ada tiga pertimbangan kami dalam membuat produk, yakni daya tahan, keberlanjutan, dan desain yang bagus," Edward mengutarakan.

Selaras dengan itu, Alvin menyebut, desain produk tidak hanya tentang estetika, tapi juga memastikan kualitasnya lebih baik. "Tidak sekali pakai karena sampah sudah banyak. Dengan membuat produk berkualitas yang punya masa pakai yang lama, secara tidak langsung kita sudah mengurangi sampah," tuturnya.

Di samping, memenuhi ruang dengan barang berkualitas, menurutnya, bisa memengaruhi cara berpikir. "Hidup adalah tentang kualitas. Jadi tidak menganggap semuanya bisa dengan mudah tergantikan tanpa konsekuensi," imbuh Alvin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menyentuh Emosi

Lini koleksi pertama brand furnitur EVERY yang mengubah objek sehari-hari jadi bersentuhan lebih modern. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Eugenio menyambung, pemilihan inspirasi dari barang-barang yang sudah familiar dengan orang Indonesia juga berarti rangkaian produk ini diharapkan bisa menyentuh emosi. "Di samping merepresentasi keterampilan perajin Indonesia, bahwa jika dijembatani, mereka juga bisa merampah pasar modern," ujarnya.

Bentuk sederhana juga jadi poin "good design," menurut Hendro. "Jadi bisa masuk ke interior atau arsitektur apa pun. Dengan kata lain, jadi lebih mudah diterima," katanya.

Dalam proses kolaborasi dengan EVERY, Hendro mengaku menemui tantangan saat harus menambahkan nilai bisnis ke dalam desain. "Tapi pak Edward dan tim sangat generous dalam memberikan kebebasan berkreasi," sambung Hendro.

EVERY, kata Edward, diharapkan jadi alternatif segar para produk desainer dalam negeri untuk berkarya. "Tidak hanya furnitur atau lampu, ke depan kami mengharapkan ada kolaborasi lintas bidang, termasuk mungkin dari bidang fesyen atau sektor kreatif lain," jelasnya.

 


Saatnya Berpihak pada Produk Lokal

Lini koleksi pertama brand furnitur EVERY yang mengubah objek sehari-hari jadi bersentuhan lebih modern. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sementara EVERY baru berlayar sejak awal tahun ini, perusahaan yang menaunginya, Rovega, bukanlah pemain baru di bisnis manufaktur. "Kami punya dua pabrik di Cirebon. Satu sudah dari sebelum saya lahir, jadi saya ini generasi kedua, satunya dibuat khusus untuk pasar lokal sejak 2009 sampai akhirnya kami merilis EVERY," paparnya.

Berdasarkan pengalamannya, Edward menyebut Indonesia tidak kekurangan sumber daya manusia, material, dan desainer untuk memproduksi sendiri furnitur berkualitas. "Tidak ada alasan lagi untuk tidak berpihak pada produk lokal," katanya, menambahkan akan rajin mengeksplorasi material lokal dengan bekerja bersama orang-orang berpengalaman.

Lini koleksi perdana merek tersebut dijelaskan menyasar pada hospitality. "Lebih kepada area komersial, termasuk hotel dan restoran. Kalau sampai sekarang, sudah ada 10 restoran yang memakai produk kami," ucapnya.

Namun demikian, di koleksi selanjutnya, mereka juga akan menjual produk retail. "Kami rencananya akan merilis produk-produk unik dengan desain yang fun secara seasonal. Mungkin dua sampai tiga lini koleksi per tahun dengan tema desain berbeda. Rangkaian produknya akan relevan dengan kebutuhan saat itu," tandasnya.


Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya