Hobi Bersih Lingkungan, Pria Klaten Ubah Sungai Kotor Jadi Wisata yang Instagramable

Wisata Watergong yang instagramable di Klaten Jawa Tengah (Jateng), berawal dari Sungai Gejikan yang kumuh dan penuh sampah.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2021, 23:52 WIB
Watergong di Klaten, Jawa Tengah. Foto: @atid130593. (dok.Instagram @wisatasemarang/https://www.instagram.com/p/CE_95HqjjL5/Henry)

Liputan6.com, Klaten - Hobi bersih-bersih lingkungan yang sudah ditanamkan sejak dini, ternyata sangat bermanfaat untuk mengubah lingkungan menjadi lebih rapi dan cantik.

Hal itulah yang dilakukan Bagong Margono, atau lebih senang dipanggil Mbah Bagong. Warga Klaten Jateng ini, sangat tepat disematkan sebagai pahlawan lingkungan di daerah tempat tinggalnya.

Karena hobinya bersih-bersih lingkungan, yang diajarkan orang tuanya sejak kecil, akhirnya Mbah Bagong mampu merubah sungai yang kotor dan penuh sampah, menjadi cantik dan indah.

Sungai Gejikan di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) ini, dulunya menjadi sumber pengairan di lahan persawahan.

Namun lama-kelamaan, aliran Sungai Gejikan dipenuhi dengan sampah rumah tangga. Kotor dan berbau pun, bersumber dari sungai ini.

Empat tahun lalu, dia pun membuktikan dengan merubah wajah Sungai Gejikan yang kumuh, menjadi tempat yang bersih. Bahkan, dia menyulapnya menjadi destinasi wisata bernama Watergong di Klaten.

“Suka duka merubah sungai seperti ini, yang paling sulit adalah, merubah karakter masyasrakat di lingkungan saja. Banyak orang yang bilang, saya orang gila, sungai yang kotor saja diperbaiki,” ucapnya, di channel Youtube Liputan6, Kamis (11/11/2021).

Di aliran sungai tersebut, kini sudah dipenuhi puluhan ribu ikan koi dan ikan emas. Sontak, ikan-ikan berwarna kuning cerah tersebut, mewarnai sungai ini hingga menjadi lokasi wisata yang Instagramable.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dampak Pandemi COVID-19

Watergong di Klaten, Jawa Tengah. ( dok. Instagram / @albertus_bagusr / https://www.instagram.com/p/CFxzoiPF1FU/?igshid=14iczckhoy309 / Vriskey Herdiyani )

“Usaha ini bukan mutlak usaha. Karena saya hanya hobi. hobi saya bersih-bersih, tak berpikir profit. Tapi dengan ilmu orang tua yang diberikan, membersihkan lingkungan akan ditukar dengan lingkungan itu sendiri,” katanya.

Awalnya, sungai yang sudah bersih tersebut rencananya digunakan untuk tempat permandian. Namun karena pandemi COVID-19, dia pun mengubah konsep usahanya. Aliran sungai tersebut, akhirnya dibuatnya menjadi kolam ikan hias, yang ternyata lebih diminati para wisatawan.

Tak hanya membuka Watergong saja, dia juga membudidayakan ikan nila di kawasan tersebut. Dengan tekad usaha yang kuat, Mbah Bagong pun bisa memproduksi 30-40 ton ikan nila setiap empat bulan sekali.

“Sungai ini sebagai hobi saja, bersih-bersih sungai yang akhirnya bisa bermanfaat bagi orang banyak, lingkungan saya dan warga di sekitar sini,” ujarnya.


Gandeng Warga Sekitar

River Moon Kali Pusur di Klaten, Jawa Tengah. (dok.Instagram @rivermoonpusur/https://www.instagram.com/p/B7Li3b9BnXN/Henry)

Para pengunjung Wisatagong di Klaten Jateng tersebut, juga disuguhkan restoran yang menyajikan olahan ikan sungai dan makanan lezat lainnya. Usaha kuliner tersebut, dirintis oleh anak Mbah Bagong. Serta menggandeng karang taruna dan anak-anak di sekitar situ.

“Akhirnya, tidak ada pengangguran di sini, semuanya bisa bekerja, harus berani berubah,” katanya.

Dede Yusuf, salah satu warga dan karyawan Wisatagong Klaten, merasakan dampak positif dari usaha wisata alam tersebut.

“Saya bersyukur sekali. Saat banyak orang menganggur karena dampak pandemi. Saya masih bisa berjualan, saya juga masih bisa bekerja di tempat ini,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya