Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia akan kembali kedatangan emiten baru. Hal ini seiring PT Avia Avian Tbk, produsen cat Avian sedang jalani proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo.co.id, Jumat, (12/11/2021), PT Avia Avian Tbk akan menawarkan 6.200.000.000 saham atau 6,20 miliar saham ke publik dalam rangka IPO. Jumlah saham itu setara 10,01 persen. Adapun harga perdana ditawarkan di kisaran Rp 780-Rp 930 per saham.
Total dana yang akan diraup dari IPO antara Rp 4,83 triliun-Rp 5,76 triliun. Masa book building dilakukan pada 12 November 2021-18 November 2021.
Baca Juga
Advertisement
Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi efek antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT UBS Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia.
PT Avia Avian Tbk bergerak di sektor usaha basic materials dan subsector construction material. Perseroan bergerak di usaha industri dan perdagangan cat, tinta cetak, pernis, lak, perekat/lem, mortar dan beton siap pakai.
Avian Brands memproduksi dan menjual serangkaian produk Solusi Arsitektur yang biasanya digunakan dalam pembangunan rumah atau konstruksi. Portofolio produk Solusi Arsitektur yang dimaksud terdiri dari (a) cat dinding, (b) cat kayu dan besi, (c) cat anti air (d) perawatan kayu dan (e) solusi arsitektur lainnya, yang meliputi cat atap, semen instan, pelapis otomotif dan lainnya.
Avian Brands juga menawarkan barang dagangan yang seperti pipa, mebel, dan produk pendukung yang diperlukan dalam proses pengecatan, termasuk rol cat, kuas cat, pita segel, dan ampelas. Perseroan ini didirikan oleh Soetikno Tanoko pada 1 November 1978.
Pada awal pendirian, pabrik hanya produksi cat kayu dan besi. Saat itu, lokasi dari pabrik berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Seiring waktu berjalan, pada 1981, perseroan mulai masuk ke segmen cat tembok dengan merek Avitex.
p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BEI Kantongi IPO 28 Perusahaan
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 28 perusahaan yang sedang proses untuk mencatatkan saham di BEI. Diperkirakan nilai penggalangan dana dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dari 28 perusahaan itu sekitar Rp 31,27 triliun.
"Di pipeline saham BEI saat ini terdapat 28 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana yang direncanakan sebesar Rp 31,27 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Selasa, 2 November 2021.
Ia menuturkan, sebagian besar perusahaan itu menggunakan laporan keuangan 2021. Saat ini, 28 perusahaan itu masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya.
"Tentunya kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu,” kata dia.
Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:
3 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 miliar)
• 9 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar)
• 16 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp 250 miliar)
dan rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;
• 5 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 2 Perusahaan dari sektor Technology;
• 3 Perusahaan dari sektor Energy;
• 1 Perusahaan dari sektor Financials.
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
• 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
Advertisement
Masih Unggul di ASEAN
Sepanjang 2021 tepatnya hingga 1 November 2021, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Total dana yang berhasil dihimpun dari IPO mencapai Rp 32,27 triliun. Adapun PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) sebagai perusahana tercatat ke-40 yang sahamnya tercatat di BEI hingga kini.
“Dapat kami sampaikan pula bahwa selain adanya 28 perusahaan dalam pipeline saham BEI, sepanjang kuartal II tahun 2021, pencatatan saham baru di BEI masih unggul dibandingkan bursa-bursa di ASEAN,” kata Nyoman.
Ia menambahkan, hal tersebut menunjukkan animo perusahaan dan pasar yang baik dalam kondisi dinamis saat ini.
"Tentunya hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah dan regulator pasar modal dalam menciptakan iklim investasi yang baik serta optimisme pasar atas pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19,” kata dia.
Ia mengatakan, kondisi itu diharapkan juga turut sebagai pendukung pencapaian pada 2021.