Ekonomi Afghanistan Nyaris Kolaps, Butuh Bantuan Internasional

Pakistan pun meminta agar komunitas internasional melanjutkan bantuan finansial ke Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Nov 2021, 09:57 WIB
Sejumlah pasukan Taliban saat menaiki perahu kayuh di Danau Qargha di sebuah pekan raya di Kabul barat (28/9/2021). Sambil membawa senjata laras panjang sambil berjaga, mereka mengayuh perahu bebek memutari danau. (AFP/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Islamabad - Islamabad menjadi tuan rumah pertemuan antara diplomat Taliban dengan perwakilan Amerika Serikat, China, dan Rusia. Terungkap bahwa ekonomi Afghanistan sudah nyaris kolaps. 

Pertemuan ini disebut "troika plus." Menlu Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, meminta komunitas internasional perlu memberikan bantuan urgen kepada Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

"Hari ini, Afghanistan berada di tepi kolapsnya ekonomi," ujar Qureshi seperti dilaporkan VOA News, Jumat (12/11/2021).

"Maka dari itu adalah hal yang imperatif bagi komunitas internsional untuk menyediakan penyediaan bantuan kemanusiaan pada basis yang urgen," lanjutnya.

Qureshi lantas meminta agar bantuan itu dilanjutkan agar aktivitas ekonomi berlanjut sehingga Afghanistan bisa stabil.

Saat ini, komuunitas internasional sedang membekukan pendanaan ke Afghanistan sejak Taliban berkuasa. Kebijakan Taliban yang menjegal pendidikan dan karier perempuan menjadi salah satu penyebab negara-negara barat enggan bekerja sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dampak ke Eropa

Pasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS meninggalkannya landasan pacu. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Menlu Pakistan berkata memberikan bantuan dana kepada Taliban akan memberikan keuntungan kepada negara-negara barat.

Ia menyiratkan ada efek terorisme jika bantuan tak disalurkan.

"Jika kamu berpikir kamu jauh, (bahwa) Eropa itu aman, dan area-area itu kamu bayangkan tidak akan terdampak terorisme, jangan lupa sejarah," ujar Qureshi.

"Kita telah belajar dari sejarah dan kita tidak ingin mengulang kesalahan-kesalahan di masa lalu," lanjutnya.


Infografis Taliban:

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya