Kumpulan Hoaks Menakutkan Dampak Vaksin Covid-19 pada Anak

Berikut daftar hoaks menakutkan dampak vaksin Covid-19 pada anak

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Nov 2021, 09:47 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksin COVID-19 keliling diluncurkan guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks dampak vaksin covid-19 pada anak bermunculan belakangan ini, informasi yang disajikan pun mengerikan dari mengakibatkan cacat hingga kematian.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar dampak vaksin Covid-19 pada anak. Hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Berikut daftar hoaks menakutkan dampak vaksin Covid-19 pada anak:

 1.  Bayi Satu Mata dan Berekor Akibat Ibunya Divaksin Covid-19 saat Mengandung

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung. Informasi tersebut diunggah sebuah akun Facebook pada 16 Oktober 2021.

Klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung berupa siaran berita yang membahas seorang menunjukkan foto bayi memiliki buntut.

 Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Gambar mengerikan Bayi baru lahir dengan 1 mata dan ekor cacat oleh VaksinSaluran Tv Turki Beyas hadir di sidang media Yang menunjukan gambar bayi yang di lahirkan secara cacatSetelah ibu mereka di suntik dengan 'Vaksin'Covid dari Pfizer dan Moderna

.Erbakan...anak-anak dengan 1 mata dan berekor dilahirkan

Ketua Parti kebajikan Turki ,Fatih Erbakan

Berada di depan kamera di Ankara.Terdapat 3 doktor doktor Psikologi,Klinikal,Pakar Bedah Syaraf,dan Pakar Penyakit Paru Paru Profesor Dr.Serhat FindikYang berada disana turut menyokongkan

Ulama dan pakar dari beberapa Negara sudah menjelaskan kalau Vaksin bisa merubah Genetika Manusia dan berbahaya bagi Kesehatan,Kemandulan,Cacat dan bahkan KematianTolong bantu sebarkan untuk Dakwah kita pada yang lainnya,yang sudah terlanjur di vaksin segera bekam."

Benarkah klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. Pfizer Tambahkan Tromethamine pada Vaksin Covid-19 untuk Anak sehingga Tingkatkan Risiko Radang Jantung

Beredar di media sosial posting-an yang menyebut Pfizer mengubah komposisi pada vaksin Covid-19 untuk anak-anak buatannya yang bisa meningkatkan risiko radang jantung. Posting-an ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2021.

Posting-an itu berisi narasi sebagai berikut:

"Pfizer has added Tromethamine, a blood acid reducer used to treat heart attack victims, to the children’s formulation of the jab (page 14 of the FDA briefing document)"

atau dalam bahasa Indonesia

"Pfizer telah menambahkan Tromethamine, penurun asam darah yang digunakan untuk mengobati korban serangan jantung, ke dalam formulasi jab untuk anak-anak (halaman 14 dari dokumen pengarahan FDA)"

Lalu, benarkah posting-an yang mengklaim Pfizer mengubah komposisi vaksin covid-19 untuk anak sehingga meningkatkan risiko radang jantung? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

3. Satu Sekolah di Afrika Selatan Meninggal Pasca Divaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin:

  "🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️Satu sekolah.. Di Afsel... Meninggal pasca di Vaksin...

Postingan kawan kawan di Berbagai media mnstream di hapus sama BIG TECH... nya SORROS... Cuma bisa di share lewat Telegram...

skarang kita bagi... brantai lewat WA.🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️"

Benarkah informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya