Epidemiolog: Pandemi Masih Ada, Masyarakat Harus Terus Waspada

Laura menilai pemerintah perlu memperketat pintu-pintu masuk ke Tanah Air untuk menghindari masuknya varian-varian baru Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2021, 15:29 WIB
Pengendara melintas dekat mural imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan di Jakarta, Selasa (20/7/2021). Kementerian Kesehatan mencatat pasien COVID-19 di Jakarta yang sembuh pada 19 Juli 2021 sebanyak 12.674 atau meningkat dibandingkan 18 Juli 2021 sebanyak 11.857 orang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani menegaskan pandemi Covid-19 masih ada. Karena itu, masyarakat harus terus waspada terhadap virus tersebut.

"Artinya badan kesehatan dunia belum mencabut kondisi pandemi di seluruh dunia. Artinya ancaman Covid-19 ini masih hadir walaupun beberapa negara termasuk Indonesia itu kalau kita lihat angka kasusnya juga sudah bisa dikatakan melandai, sudah dapat mengendalikan penyebaran kasus," kata Laura dihubungi wartawan, Jumat (12/11/2021).

Karena masih dalam keadaan pandemi, dia mengatakan kondisinya saat ini masih belum aman.

"Yang diperlukan adalah kewaspadaan walaupun kasusnya juga bisa dikatakan sudah enggak banyak. Tapi kewaspadaan itu harus terus dilakukan," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, saat ini menjelang akhir tahun. Dia khawatir ada sebagian masyarakat yang merasa kondisi saat ini sudah aman. "Saya rasa masyarakat perlu terus menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Selain itu, Laura menilai pemerintah perlu memperketat pintu-pintu masuk ke Tanah Air. Karena, lanjut dia, sejumlah varian baru Covid-19 berasal dari luar negeri.

"Karena kondisi Indonesia saat ini sebenarnya kan aman, yang dikhawatirkan akan muncul atau meningkat kasusnya ketika ada kasus impor," ungkap dia.

Kemudian, Laura juga memandang pemerintah perlu mengantisipasi jika varian baru Covid-19 masuk ke Indonesia. Terutama, varian baru yang karakternya jauh lebih berbahaya.

"Misalkan daya tularnya tinggi seperti varian Delta, kemudian ada kemungkinan menyebabkan kondisi yang lebih buruk bahkan semakin banyak orang yang dirawat di rumah sakit, nah ini yang harus diwaspadai oleh pemerintah," ungkapnya.

 


Perketat Pintu Masuk Negara

Selanjutnya, pemerintah juga perlu tetap konsen di dalam peningkatan fasilitas kesehatan atau surveilans kesehatan. "Jadi enggak boleh lengah dengan kondisi yang dirasa aman saat ini," imbuhnya.

Pemeriksaan maupun pemantauan juga dinilai perlu tetap dilakukan. "Terutama di pintu-pintu masuk, artinya pemeriksaan itu harus terus dilakukan, jangan sampai lengah pemerintah kita untuk menjaring kemungkinan ya adanya kasus memang, terutama untuk kasus impor," ucapnya.

Untuk di Tanah Air, menurut dia, masih tergolong aman. Menurut dia, mobilitas masyarakat dari satu daerah ke daerah lain tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Dibandingkan dengan ketika ada orang asing yang masuk ke negara kita. Karena kita tahu kondisi kita kan ya mungkin safe ya untuk saat ini, jadi yang dikhawatirkan justru ketika ada kasus-kasus impor dari luar negeri, terutama yang di negara yang terjadi lonjakan kasus," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya