Liputan6.com, Manila - Orang-orang yang datang untuk bekerja di kantor-kantor di Filipina harus divaksinasi COVID-19 atau sering dites, kata kantor presiden pada Jumat (12/11), saat negara itu memerangi salah satu wabah terburuk di Asia.
Lebih dari seperempat dari 110 juta penduduk Filipina telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19. Pemerintah mengatakan ada cukup stok yang tersedia dan telah mendesak orang untuk divaksin. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (12/11/2021).
Advertisement
Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aturan baru untuk karyawan di kantor akan berlaku mulai 1 Desember.
Roque mengatakan karyawan yang belum menerima vaksin meskipun vaksin tersedia di daerah mereka akan diminta untuk menjalani tes dengan biaya sendiri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pekerja Wajib Divaksin
Para karyawan dari perusahaan layanan transportasi umum akan diminta untuk divaksin penuh sebagai syarat untuk melanjutkan operasi mereka, katanya.
Perusahaan publik dan swasta dapat menolak masuk dan menolak layanan kepada individu yang tidak divaksinasi atau baru menerima satu dosis vaksin, kecuali dalam kasus darurat, tambahnya.
Lambatnya vaksinasi memperumit upaya pemerintah untuk sepenuhnya membuka kembali ekonomi dan mengembalikan pertumbuhan. Orang-orang di beberapa provinsi yang berjauhan ragu-ragu untuk menerima vaksin, kata para pejabat.
"Tantangan yang lebih besar adalah bagaimana kita bisa mendapatkan vaksin ke tangan sebanyak mungkin orang Filipina sesegera mungkin," kata Carlito Galvez, yang menangani pengadaan vaksin pemerintah, di sebuah forum vaksin.
Advertisement