Indonesia Bakal Punya Pabrik Obat Covid-19 Molnupiravir, Kapan Mulai Dibangun?

Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memiliki produksi obat Covid-19 Molnupiravir.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2021, 17:01 WIB
Ilustrasi harga obat COVID-19 naik (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memiliki produksi obat Covid-19 Molnupiravir. Hal ini dikarenakan negosiasi dengan  perusahaan Merck asal Amerika Serikat hampir kelar.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut menegaskan, dengan demikian, peluang untuk memproduksi obat anti Covid-19 di Indonesia bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Tadi malam saya bicara dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), dengan Merck industri obat dari New Jersey Amerika. Kami hampir sepakat, hampir selesai, bahwa kita akan dapat pabriknya di Indonesia. Jadi, kita doakan tinggal final touch. Saya sih mestinya oke," ungkapnya dalam rangkaian Program Bangga Buatan Indonesia di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/11/2021).

Oleh karena itu, Menko Luhut meyakini adanya produksi obat anti Covid-19 Molnupiravir di Indonesia mampu menjaga tren pemulihan ekonomi nasional. Menyusul, efektivitas obat buatan AS itu cukup tinggi untuk mengobati infeksi virus corona jenis baru tersebut.

"Jadi, kita akan lebih longgar (penanganan pandemi) karena obat Molnupiravir ini bisa menolong yang early stage, yang ketahuan awal. kalau bisa dalam 5 hari kita cure (menyembuhkan) dengan obat ini dengan tingkat sukses rate cukup tinggi," tandasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Terbang ke AS

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow Skotlandia, pada 1-2 November 2021.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah berada di Amerika Serikat untuk melakukan penjajakan beberapa alternatif obat Covid-19 dari beberapa produsen.

Penjajakan dilakukan bukan hanya sekadar untuk jadi pembeli, melainkan juga untuk kerja sama investasi dan produksi di Indonesia.

"Saya dapat sampaikan bahwa kita tidak ingin hanya sekadar menjadi pembeli, kita harapkan produsen obat tersebut melakukan kerja sama, melakukan investasi dan produksinya di Indonesia," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin (18/10).

Menko Luhut menjelaskan, dirinya dan Menkes Budi Sadikin akan melakukan pertemuan dengan Merck mengenai obat Molnupiravir.

Selain Molnupiravir dari Merck, saat ini terdapat obat Proxalutamide yang sedang dalam tahap uji klinis ketiga di Indonesia dan sedang berproses di BPOM. Alternatif lain adalah AT-527 yang dikembangkan oleh Roche and Athea. Ketiga obat tersebut menunjukkan potensi untuk menjadi obat Covid-19.

"Itu akan kita temui mereka hari Rabu di New York. Kalau itu benar (obat Covid-19), kita akan minta pabriknya dibuat di Indonesia. Dan dari apa yang kami lihat, peluang itu sangat ada," kata Menko Luhut.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya