Liputan6.com, Jakarta Pendiri Indonesia Economic Forum dan Utusan Khusus untuk Clover Climate Alliance (CCA), Shoeb Kagda menyatakan, Diplomat Senior Dino Patti Djalal bergabung dengan Clover Climate Alliance.
Ia akan berperan sebagai Chief Envoy (Kepala Utusan) yang akan bertugas memobilisasi 1 juta champions dalam mengatasi perubahan iklim.
Advertisement
Diketahui, Dino merupakan Juru Bicara Presiden, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan Wakil Menteri Luar Negeri di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam beberapa kesempatan, Dino menyatakan sikapnya menentang keras 2070 sebagai tahun target pencapaian Net Zero emisi karbon. Menurutnya, Net Zero Emission harus dicapai pada tahun 2050, sebelum rumahnya terbakar. Kunci untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050 adalah melibatkan masyarakat Indonesia secara langsung, khususnya generasi muda.
Dino Patti Djalal yang juga Ketua Dewan World Resources Institute Indonesia mengatakan, sebagian dari masyarakat Indonesia belum paham tentang Net Zero Emission, karena konsentrasi mereka terfokus pada Covid-19. Tapi Covid-19 adalah krisis jangka pendek, sedangkan krisis jangka panjang adalah Perubahan Iklim.
Banyak juga yang tidak mengerti bahwa kenaikan suhu udara 3 derajat Celcius akan akan menyebabkan cuaca mendidih dan gelombang panas. Akan terlalu panas untuk berjalan di luar rumah atau bermain sepak bola.
“Apa yang publik belum dapatkan dan apa yang hingga kini tidak dihargai oleh para pemimpin bisnis dan politik, adalah jika Anda beralih ke ekonomi rendah karbon, maka Anda akan menghasilkan lebih banyak uang, Anda menciptakan lebih banyak lapangan kerja menarik lebih banyak investasi, Anda mendapatkan lebih banyak teknologi, dan lebih banyak kesetaraan,” kata Dino yang juga pendiri Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI).
Dengan demikian, ia menyebut Clover Climate Alliance sangat penting untuk menggerakkan bangsa dan kawasan menuju masa depan yang berkelanjutan, dan yang melindungi warisan alam Indonesia.
“Untuk sampai ke sana, kita harus memanfaatkan teknologi, kekuatan kerumunan, dan modal global,” kata dia.
Dino Patti Djalal akan memimpin Clover Climate Alliance dalam sejumlah inisiatif utama, antara lain, bersama mahasiswa & alumni universitas di Indonesia dalam kompetisi XPRIZE Carbon Removal Elon Musk senilai USD 100 juta. Sebagai Ketua Dewan untuk Proyek Percontohan senilai USD 100 juta Clover Climate Hedge Fund, yang akan didirikan sebagai Variable Capital Company (VCC), diatur oleh Monetary Authority of Singapore.
Memimpin upaya untuk memobilisasi 1 juta Climate Champions, menargetkan Generasi Z & Milenial dari mahasiswa dan alumni universitas terkemuka di Asia, khususnya ASEAN, Cina dan India
Mereka adalah GenZ dan Milenial dari kalangan mahasiswa dan alumni universitas terkemuka di Asia, khususnya ASEAN, Cina dan India. Inisiatif ini akan dipelopori dan dilaksanakan oleh (Indonesia Climate Fund) IEF sebagai inisiator utama.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pimpin Asia Atasi Perubahan Iklim
Dia menegaskan, Gen-Z Indonesia harus memimpin Asia dalam mengatasi Perubahan Iklim. Alasannya, generasi ini yang akan menjadi pemain utama untuk kampanye global yang didukung PBB, Race to Zero.
“Clover Country dan Indonesia Economic Forum merasa terhormat dengan bergabungnya Diplomat Senior Dino Patti Djalal sebagai Kepala Utusan untuk melancarkan sejumlah agenda Clover Climate Alliance. Pak Dino adalah sosok yang gigih dalam memerangi Perubahan Iklim,” kata Shoeb Kagda, dalam keteeangan resmi, Jumat (12/11/2021).
Shoeb mengatakan, dengan semangat, pengetahuan yang mendalam, dan jaringan globalnya, Dino Patti Djalal adalah figur yangsempurna untuk menggembleng dan memotivasi generasi muda Indonesia, khususnya yang bergiat di bidang bisnis dan politik, untuk bertindak sekarang sebelum terlambat.
Clover Climate Alliance adalah kemitraan antara Indonesia Economic Forum dan Clover Country, negara digital yang memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain untuk meluncurkan inisiatif global guna mengatasi perubahan iklim. Indonesia Economic Forum adalah platform pembuatan konten utama untuk mempromosikan kemajuan di bidang ekonomi dan sosial di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2014, dalam delapan tahun terakhir telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan lebih dari 10.000 partisipan yang berasal dari pemimpin bisnis, pengusaha, pembuat kebijakan, cendekiawan, investor, akademisi senior, dan pemuda.
Guna menghadapi Perubahan Iklim dan sebagai fenomena ikutannya, pendiri Clover Country dan Pelindung Indonesian Economic Forum - Inisiatif Iklim, Chief Patrick mengatakan, setiap negara harus memanfaatkan semua aset dan sumber daya seefektif mungkin. Selain itu, juga harus menyusun rencana kerja serta menetapkan tahun target Net-Zero Emission yang reasonable.
“Tokenisasi Aset untuk mengatasi Perubahan Iklim adalah solusi yang layak untuk dijalankan untuk mencapai Net-Zero Emission, dan itu akan menjadi kekuatan crowd dalam pendanaan. Semacam New Kids on The Block dalam persoalan itu,” kata Chief Patrick.
Indonesia Economic Forum menyelenggarakan Forum 3 hari tahunan yang menyatukan semua pemangku kepentingan untuk membahas dan menemukan solusi atas tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia. https://indonesiaeconomicforum.com.
Advertisement
Masalah Utama Bagi Umat Manusia
Setelah menyebabkan kepunahan banyak spesies, perubahan iklim adalah satu-satunya ancaman terbesar yang kini dihadapi umat manusia. Jika tidak segera ditangani, perubahan iklim dapat membuat planet bumi tidak layak huni di masa depan. Deskripsi itu adalah tesis ilmiah yang sangat empiris.
Laporan Panel Kerja Sama Antar-Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) yang disebut sebagai “Kode Merah Untuk Kemanusiaan” mengungkapkan bagaimana perubahan iklim berlangsung semakin memburuk dan semakin cepat. Jika tidak segera direspon, maka umat manusia akan menghadapi konsekuensi besar berupa bencana di masa mendatang.
Tetapi ada juga masalah keadilan sosial tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kehidupan manusia. Beberapa wilayah termiskin di dunia seperti Afrika akan mengalami dampak terbesar, dengan peristiwa cuaca ekstrem seperti kekeringan berkepanjangan dan banjir dahsyat yang memaksa orang-orang harus meninggalkan rumah mereka. Kelompok generasi muda, seperti Gen Z dan milenium akan menanggung beban kecerobohan generasi sebelumnya.
Untuk semua alasan itu, Clover Country menyerukan Pegiat Lingkungan hidup yang berfokus pada penanggulangan perubahan iklim, organisasi non-pemerintah (LSM) lingkungan, dan dunia usaha yang berkelanjutan agar segera membentuk Aliansi Iklim dengan skup global.