Liputan6.com, Tapanuli Selatan Wilayah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa tektonik, Jumat, 12 November 2021. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melaporkan, gempabumi terjadi pukul 17.44 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,32° LU ; 98,84° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 Km arah Barat Daya Kota Sipirok, Tapanuli Selatan, pada kedalaman 81 Km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi," kata Bambang.
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskannya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik atau thrust fault. Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Pinangsori dan Padang Sidempuan.
"Getaran di dua lokasi itu dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Berpotensi Tsunami
Getaran juga terasa di Kabupaten Nias Selatan dan Nias. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Bambang.
Advertisement
Imbauan untuk Masyarakat
Bambang menuturkan, hingga pukul 18.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Masyarakat juga diimbau untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, seperti Instagram, Twitter, website, atau melalui Mobile Apps seperti IOS dan Android.