Modal Rakyat Targetkan Basis Peminjam Baru Lewat Kemitraan dengan Pegadaian

Perusahaan peer-to-peer lending PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) mengumumkan resmi menjalin kemitraan dengan PT Pegadaian.

oleh M Hidayat diperbarui 15 Nov 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi Pinjaman, Pembiayaan, Peer-to-Peer Lending. Kredit: pasja1000 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan peer-to-peer lending PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) mengumumkan resmi menjalin kemitraan dengan PT Pegadaian. Kemitraan ini disebut sejalan dengan visi Pegadaian guna "Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat".

"Kerja sama dengan Modal Rakyat ini diharapkan dapat mempermudah akses pembiayaan pelaku usaha melalui MRI dan Pegadaian," tutur Teguh Budi Ismanto, Kepala Divisi Digital Lending & Payment di Pegadaian dalam rilis pers yang dikutip pada Senin (15/11/2021).

Selain itu, Teguh menyatakan bahwa kemitraan ini dapat dieksplorasi lebih untuk guna membantu usaha UKM secara lebih luas.

Hendoko Kwik selaku Direktur Utama di Modal Rakyat sangat mengapresiasi kemitraan ini. "Kami selalu membuka peluang kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara," ujar Hendoko.

Khusus kerja sama dengan Pegadaian, kata Hendoko, kedua belah pihak terkait telah bersepakat kemitraan ini tidak hanya terbatas pada aspek penyediaan likuiditas, tetapi juga mengarah pada "bagaimana bisa masuk ke ekosistem Pegadaian untuk menciptakan basis peminjam baru yang kuat dan sustain."

 


Nilai Pembiayaan

Berdasarkan kesepakatan, kemitraan ini akan menyasar pembiayaan bagi pelaku UKM dengan nilai maksimum Rp2 Miliar untuk setiap pembiayaan.

Pegadaian akan membiayai seluruh sektor UKM melalui Modal Rakyat dengan fokus pada produk Invoice Financing dengan durasi pinjaman hingga 180 hari.

 


Total Pembiayaan per November

Per awal November 2021 Modal Rakyat telah menyalurkan pembiayaan Rp2.72 Triliun kepada UMKM. Selama setahun terakhir, sektor logistik, perdagangan, Fast-moving consumer goods (FMCG), dan Teknologi Informasi menjadi empat sektor terbesar dalam cakupan pembiayaan. Perusahaan menargetkan dapat menyalurkan total pembiayaan Rp4 Triliun per akhir tahun 2021.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya