Liputan6.com, Jakarta - Kemendikbudristek memberi dukungan kepada President University (PresUniv) dalam bentuk 'Matching-Fund', untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis dengan pihak industri, terkait komersialisasi Kampung Wisata Cikadu di kawasan penyangga (Buffer Zone) KEK Tanjung Lesung.
Dalam mengemban dukungan tersebut, President University bekerja sama dengan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung, PATA (Pacific Asia Tourism Association) Indonesia, ASITA (The Association of Indonesia Travel Agents), dan WTD Indonesia (World Tourism Day) menangani kegiatan Akselerasi dan Komersialisasi Kampung Wisata Cikadu, Desa Tanjung Jaya di Kawasan Penyangga (buffer-zone) KEK Tanjung Lesung, yang berjarak 180 Km dari Jakarta.
Advertisement
KEK Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas yang ditetapkan pemerintah untuk dikembangkan, dan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor Pariwisata di Indonesia.
Dua penetapan itu membuat Tanjung Lesung direncanakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten bagian selatan. Pusat dari KSPN KEK Tanjung Lesung, berada di Kampung wisata Cikadu, Desa Tanjung Jaya.
Agus Canny Executive Director PATA Indonesia mengatakan, kerja sama President University dengan industri, diharapkan dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi dan keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjung Jaya secara berkesinambungan.
“Kita ingin menjaga kualitas lingkungan hidup dan pembangunan yang inklusif, serta terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan generasi berikutnya,” kata Agus.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
20 Paket Wisata Baru
Pemetaan potensi kampung wisata sendiri sudah dilakukan Direktur President Research Center President University Adhi Setyo Santoso bersama Direktur SetSail, Inkubator Bisnis President University Rendika Nugraha. Keduanya telah melakukan survei, menemukan permasalahan, kemudian mempelajari teori yang sesuai dengan permasalahan.
Pemetaan tersebut, mengacu pada pendekatan komprehensif terhadap seluruh aspek, dengan mengambil data primer melalui FGD (Focus Group Discussion) dan In-Depth Interview kepada para perajin dan kelompok UMKM terkait.
“Dari situ tersebar di 6 klaster kampung Desa Tanjung Jaya, yaitu Cikadu, Kepuh, Muncang, Sukamulya, Cipanon, dan Sumber Jaya, sebagai salah satu dasar untuk pengembangan desa wisata,” katanya.
Sementara itu, Michael Rino sebagai project officer mengatakan, berdasarkan empat aspek, yaitu Attraction, Aksesibilitas, Amenities, dan Ancillary (kelembagaan), pihaknya mencoba mengaplikasikan temuan itu dalam model produk desain, yaitu 20 paket wisata baru, yang ideal dan kontekstual untuk Kampung Wisata Cikadu.
Nunung Rusmiati Ketua Umum ASITA, menyambut baik peluncuran 20 Paket Baru Kampung Wisata Cikadu, KEK Tanjung Lesung, akan di teruskan ke ribuan perusahaan anggota ASITA, yang merupakan perusahaan agen travel di seluruh Indonesia.
Panca R Sarungu, Ketua Umun(Masyarakat Sadar Wisata mengungkapkan, kerja sama antara President University dengan Kampung Wisata Cikadu harus menjadi ‘role model’peluncuran paket-paket wisata di Indonesia.
"Kami juga melihat ke depan desa wisata berbasis Bahari harus di Indonesia harus diperbanyak dan semoga dengan kolaborasi ini menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.
Advertisement