Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Energi Mamit Setiawan memberikan catatan penting terhadap insiden kebakaran yang kembali terjadi di area Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.30 WIB. Insiden di Kilang Pertamina Cilacap tersebut melalap satu tangki berisi BBM Pertalite.
"Terkait dengan peristiwa kembali terbakarnya tangki kilang Pertamina di Cilacap, saya memberikan catatan penting terhadap kejadian ini. Pertama, saya meminta agar dilakukan evaluasi terhadap semua Direksi KPI atas kejadian ini," kata Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (14/11/2021).
Menurutnya, insiden kebakaran kilang di Cilacap sudah berulangkali terjadi dengan kondisi yang sama yaitu faktornya petir. Oleh karena itu, dengan berubahnya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) menjadi sub-holding, maka tanggungjawab terhadap keberlangsungan operasional kilang menjadi ranah mereka.
'Baik dan buruknya kinerja refinery ada di bawah sub-holding," imbuhnya.
Selanjutnya, Mamit kembali meminta untuk dilakukan audit forensik terhadap semua peralatan keamanan di kilang Pertamina terutama terkait anti petir di sana.
"Terlalu ceroboh jika terjadi berkali-kali dengan alasan yang sama," tegasnya.
Terakhir, dengan terbakarnya Kilang Cilacap tersebut, dia meminta jaminan pasokan untuk BBM dan LPG tetap terjaga dan tidak merugikan masyarakat terutama untuk jenis Pertalite karena tangki tersebut yang terbakar.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kilang Pertamina Cilacap yang Terbakar Berhasil Dipadamkan
Kilang Pertamina Cilacap yang terbakar sudah berhasil dipadamkan. Kebakaran terjadi pada tangki di area Kilang Pertamina Cilacap Jawa Tengah, pada Sabtu 13 November 2021 sekitar pukul 19.30 WIB.
"Alhamdulillah api sudah padam 23.05 (WIB)," jelas Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya kepada Liputan6.com, Minggu (14/11/2021).
Ifki mengatakan, upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh Pertamina dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar. Sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.
Advertisement