Peneliti Sebut Kopi dan Telur Bisa Tingkatkan Kanker

Sarapan telur dan kopi disebut dapat tingkatkan kanker

oleh Melly Febrida diperbarui 18 Nov 2021, 09:00 WIB
Perbedaan Kopi di Negara Dunia. (Sumber: Brightside)

Liputan6.com, Jakarta Sarapan telur dan menyeruput kopi terdengar menyenangkan ketika bersantai di pagi hari sebelum memulai pekerjaan. Namun, di balik kenikmatan tersebut ada hal yang perlu diwaspadai.

Sekelompok peneliti mengatakan telur dan kopi termasuk makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Sekelompok peneliti medis dan kesehatan masyarakat dari Universitas Ilmu Kedokteran Iran, Imperial College London Inggris, dan Universitas Nipissing di Kanada bekerja sama untuk meninjau temuan dari 226 penelitian sebelumnya tentang kanker ovarium yang semuanya telah dilakukan hingga Januari 2020.

Setelah analisis terhadap studi sebelumnya, penulis menerbitkan makalah baru di peer-review, Journal of Ovarian Research.

"Setelah kanker serviks dan rahim, kanker ovarium (OC) memiliki peringkat ketiga dalam kanker ginekologi. Seringkali tetap tidak terdiagnosis sampai menyebar ke seluruh panggul dan perut," tulis peneliti dilansir Eat This.

Mereka menambahkan bahwa dengan mengidentifikasi faktor risiko paling berpengaruh untuk kanker ovarium dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mengambil tindakan pencegahan.

Dalam abstrak dan makalah itu sendiri, mereka mencatat beberapa faktor yang mereka simpulkan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

 


1. Kanker ovarium pada beberapa wanita bersifat genetik

Faktor pertama yang disebutkan para peneliti dalam abstrak mereka adalah dua mutasi genetik spesifik pada DNA wanita di beberapa keluarga.

Mereka mengatakan mutasi tersebut adalah Methylenetetrahydrofolate reductase polymorphism (disingkat MTHFR C677T) dan Fokl rs2228570.

Apabila Anda pernah menjalani tes genetik untuk kanker atau penyakit lain, profesional medis yang memandu Anda melalui proses itu mungkin mencari keberadaan kedua gen ini.

 


2. Beberapa perawatan kesehatan

Para peneliti mencatat bahwa terapi hormon estrogen dan progesteron dan histerektomi dalam riwayat medis wanita dilaporkan dalam beberapa penelitian terkait dengan risiko kanker ovarium.

 


3. Penyakit lain yang berhubungan dengan kanker ovarium

Para peneliti juga menyatakan beberapa penyakit, seperti diabetes, endometriosis, dan sindrom ovarium polikistik, serta beberapa polimorfisme genetik, menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kejadian kanker ovarium.

 


4 Faktor gaya hidup

Beberapa pilihan kesehatan wanita dapat meningkatkan risiko kanker. Para peneliti menetapkan bahwa "obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak perineum, secara signifikan meningkatkan risiko kanker ovarium."

 


5. Makanan

Para peneliti mencatat beberapa makanan yang terkait dengan kanker ovarium yakni kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak. "Semuanya dapat meningkatkan risiko kanker ovarium," lapor peneliti.

Meskipun analisis ini mencakup lebih dari 200 penelitian sebelumnya, hanya dua hingga empat penelitian yang menganalisis masing-masing faktor individu. Jadi, penting untuk berhati-hati sebelum menyimpulkan dengan kuat bahwa salah satu dari faktor tunggal ini benar-benar menyebabkan kanker ovarium.


Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19

Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya