Liputan6.com, Damaskus - China menyumbangkan 500.000 dosis vaksin COVID-19 pada Minggu (14/11) ke Suriah yang dilanda perang, yang memiliki salah satu tingkat vaksinasi terendah di dunia dan apa yang disebut PBB sebagai peningkatan kasus yang mengkhawatirkan.
Pengiriman terakhir tersebut meningkatkan jumlahnya menjadi hampir dua juta pengiriman ke Suriah dalam seminggu.
Advertisement
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (15/11/2021), kurang dari dua persen populasi Suriah telah divaksinasi dan kasus infeksi meningkat, kata Sekretaris Jenderal PBB Martin Griffiths bulan lalu.
Damaskus pekan lalu menerima lebih dari 1,3 juta dosis vaksin Sinovac buatan China di bawah program Covax global yang dibentuk untuk mencoba memastikan pengiriman suntikan yang adil.
Berbicara kepada wartawan, Menteri Kesehatan Hassan Ghabash memuji sumbangan terbaru dari vaksin China lainnya yaitu Sinopharm.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin Sinopharm dari China
Duta Besar Beijing Feng Biao, yang negaranya merupakan sekutu rezim Suriah, mengatakan bahwa pengiriman hari Minggu tersebut meningkatkan jumlah dosis Sinopharm yang disediakan oleh Beijing menjadi 800.000.
Ghabash mengatakan layanan kesehatannya telah memvaksinasi lebih dari 600.000 orang dan mendesak lebih banyak warga Suriah untuk maju ke depan untuk mendapatkan suntikan mereka.
Lebih dari 46.000 kasus, termasuk 2.661 kematian, telah terdaftar secara resmi di wilayah yang dikendalikan pemerintah, tetapi petugas medis dan kelompok aktivis percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah, yang telah mencatat lebih dari 90.000 kasus, termasuk 2.000 kematian, mengatakan telah menerima hampir 690.000 dosis vaksin di bawah Covax dan menyuntik 77.000 orang.
Pemerintah Kurdi di timur laut Suriah yang menerima vaksin melalui Damaskus telah mencatat 1.500 kematian akibat Covid-19 dari 37.000 kasus, dan sekitar 40.000 penduduk telah divaksinasi.
Advertisement