Tiba di New York AS, Putri Mako Siap Hidup Bersama Suami dan Tinggalkan Kerajaan Jepang

Putri Mako dari Jepang bersiap memulai kehidupan baru bersama suaminya di AS.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Nov 2021, 10:36 WIB
Putri Mako dari Jepang melambai dari mobil saat meninggalkan rumahnya di Istana Akasaka, Tokyo, Selasa (26/10/2021). Putri Mako resmi telah kehilangan status kerajaannya setelah menikahi orang biasa, yaitu teman kuliahnya, Kei Komuro pada Selasa (26/10). (Chika Oshima/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, New York - Mantan putri Jepang Mako Komuro tiba di Amerika Serikat pada hari Minggu bersama suaminya. Mereka bakal hidup tanpa gelar kerajaan Jepang. 

Pasangan itu telah resmi menikah di Tokyo bulan lalu tanpa perayaan meriah, setelah bertahun-tahun gosip tabloid dan online mengecam persatuan mereka yang membuat Putri Mako merasa sedih. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (15/11/2021). 

Rekaman yang disiarkan di saluran TV Jepang menunjukkan pasangan itu diapit oleh petugas keamanan saat mereka melewati bandara dan masuk ke kendaraan yang sudah menunggu.

Kepindahan ke Amerika Serikat telah lama dikabarkan. Pasangan berusia 30 tahun itu akhirnya naik penerbangan komersial pada hari Minggu dari Tokyo ke New York, tempat Kei Komuro bersekolah di sekolah hukum dan sekarang bekerja.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kehilangan Gelar Kerajaan

Putri sulung Pangeran Akishino, Putri Mako dan kekasihnya, Kei Komuro saling bertatapan saat mengumumkan pertunangannya di Tokyo, Jepang, (3/9). Kei Komuro merupakan eorang pria dari kalangan rakyat biasa. (AFP Photo/Pool/Shizuo Kambayashi)

Mako, keponakan Kaisar Naruhito, kehilangan gelar kerajaannya ketika dia menikah dengan orang biasa di bawah hukum suksesi pascaperang yang juga hanya mengizinkan anggota laki-laki dari keluarga kekaisaran untuk naik takhta.

Setelah mengumumkan pertunangan mereka pada tahun 2017, Komuro dihadapkan dengan rentetan laporan yang menuduh bahwa keluarga Kei mengalami kesulitan keuangan.

Bangsawan Jepang memegang standar yang ketat, dan Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan Mako mengembangkan gangguan stres pasca-trauma yang kompleks karena perhatian media.

"Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar," kata Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka.

Kei mengatakan dia merasa "sangat sedih karena Mako berada dalam kondisi yang buruk, secara mental dan fisik."

Ia juga menyatakan: "Saya mencintai Mako. Kami hanya mendapatkan satu kehidupan, dan saya ingin kami menghabiskannya dengan orang yang kami cintai."

Kontroversi seputar pasangan itu, dan langkah mereka di AS, telah menarik perbandingan yang tak terhindarkan dengan pasangan kerajaan lainnya: Pangeran Harry dan Meghan Markle dari Inggris.

Media Jepang mengatakan pasangan tersebut, yang bertemu di universitas di Tokyo, telah mendapatkan tempat tinggal di New York, meskipun tidak jelas di kota mana mereka memilih untuk menjalani kehidupan baru mereka.

Rencana awal Kei adalah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sebelum Mako, dengan mantan putri bergabung dengannya setelah dia mendapatkan paspor pertamanya, kata laporan media.


Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak:

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya