Liputan6.com, Jakarta - Fadli Zon mentwit dengan menyindir Presiden Joko Widodo terkait banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang tiga pekan tidak surut. Hal itu mengomentari Presiden Jokowi yang melakukan peresmian Sirkuit Mandalika. Fadli Zon menanyakan kapan Jokowi meluangkan waktu untuk meninjau kondisi di Sintang.
"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sdh 3 minggu banjir belum surut," twit Fadli melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon.
Advertisement
Menanggapi ini, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengungkapkan bahwa pemerintah telah memerintahkan badan terkait untuk bertindak menangani persoalan banjir. Selain itu, bantuan juga telah disalurkan kepada para korban bencana.
"Sudah ada badan yang bertindak cepat. BNPB sudah koordinasi turun dari awal. Kami juga koordinasi dengan pemerintah terkait. Bantuan tingkat satu sudah terdistribusi, sekarang bantuan tahap dua, dan diproses setelah pendataan yang dilakukan," kata Faldo yang dikutip dari Antara, Senin (15/11/2021).
Dia menegaskan, Jokowi memberikan perhatian kepada bencana yang terjadi di Kalimantan Barat tersebut. Presiden, kata dia, ingin memastikan semua bantuan dan penanganan korban bencana berjalan dengan baik.
"Pemerintahan Jokowi memastikan semua berjalan dengan sebaik-baiknya," ujar dia.
Fadli Zon Ditegur Partai Gerindra
Partai Gerindra memberikan teguran kepada wakil ketua umumnya, Fadli Zon, atas twit sindiran kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait banjir Sintang, Kalimantan Barat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, pernyataan Fadli tidak menggambarkan sikap resmi fraksi dan Partai Gerindra. Pihaknya meminta maaf atas cuitan Fadli tersebut.
"Soal twit Pak Fadli Zon soal Sintang, kami perlu meluruskan jika statement tersebut tidak mewakili fraksi ataupun partai," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (14/11).
"Kepada Beliau sudah diberikan teguran dan kami juga meminta maaf apabila statement tersebut menimbulkan ketidaknyamanan," jelasnya.
Habiburokhman mengatakan, Partai Gerindra biasa memberikan teguran kepada kadernya yang memberikan pernyataan kurang tepat.
"Sebagai kader Gerindra, adalah hal yang biasa bagi kami jika ditegur apabila ada statement yang kurang tepat. Saya sendiri sebagai jubir partai sering kena teguran, begitu juga rekan-rekan anggota DPR lainnya," paparnya.
Advertisement