Liputan6.com, Jakarta Gendang telinga pecah merupakan kondisi di mana terdapat robekan atau lubang pada gendang telinga. Pecahnya gendang telinga dapat menyebabkan hilang pendengaran.
Mengutip tulisan yang ditinjau ulang oleh Dewi Mustikasari, A.Md. Aud dari Ruang Mendengar, ada beberapa cara untuk mencegah pecahnya gendang telinga. Cara-cara tersebut yakni:
-Tidak boleh menggunakan benda tajam atau keras untuk membersihkan telinga, karena bisa membuat telinga terluka atau infeksi.
Baca Juga
Advertisement
-Tidak melakukan perjalanan menggunakan pesawat ketika sedang flu atau pilek.
-Membersihkan telinga secara perlahan-lahan dan hati-hati.
-Jika bekerja di tempat yang bising, gunakan penutup telinga.
- Mengunyah permen karet atau menguap dapat membuat tekanan dalam telinga stabil.
Ciri-Ciri Gendang Telinga Pecah
Pecahnya gendang telinga dapat tak disadari, biasanya orang baru bisa mengetahuinya setelah memeriksakan diri ke dokter.
Salah satu gejala awal pecahnya gendang telinga adalah ketika bisa merasakan udara keluar dari telinga saat membuang napas. Selain itu, berikut ciri-ciri gendang telinga pecah yang harus diwaspadai:
-Merasa ada sensasi berputar (vertigo). Pasien akan merasa mual atau muntah akibat vertigo ini.
-Terjadi kehilangan atau penurunan pendengaran pada salah satu telinga atau di kedua bagian telinga.
-Telinga berdenging (tinnitus).
-Merasa pusing.
-Terdapat darah atau nanah pada saluran telinga.
-Merasakan nyeri telinga yang sangat tajam dan muncul mendadak.
-Demam.
-Lemas.
-Gatal.
Pada beberapa kasus, seseorang yang mengalami gendang telinga pecah tidak mengalami gejala di atas.
“Apabila Anda mengalami kecelakaan atau cedera yang bisa membahayakan telinga, maka segera periksakan diri ke dokter,” mengutip ruangmendengar.com, Senin (15/11/2021).
Advertisement
Jika Gendang Telinga Pecah
Dengan mengetahui ciri-ciri gendang telinga pecah, pasien bisa semakin cepat menemui dokter dan mendapatkan perawatan yang tepat. Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan misalnya kebiasaan dalam membersihkan telinga, riwayat penyakit, gejala yang dialami, dan lingkungan tempat tinggal.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan gendang telinga pecah. Pasien akan dirujuk ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter THT akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebab pecahnya gendang telinga. Tes yang dilakukan berupa otoskopi, timpanometri, uji laboratorium, dan audiometri.
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Advertisement